
121 Orang Tewas saat Penggerebekan Polisi Paling Mematikan di Brasil, Ditemukan Tanda Penyiksaan (Agencia Nacional)
RIO DE JANEIRO - Sebanyak 121 orang tewas dalam penggerebekan polisi paling mematikan yang pernah terjadi di Brasil. Empat di antaranya adalah petugas polisi, yang sudah dimakamkan.
1. Ratusan Korban Belum Diidentifikasi
Keluarga-keluarga berbaris di kamar mayat pada Kamis (30/10/2025) di Rio de Janeiro, Brasil untuk mengidentifikasi kerabat dalam penggerebekan tersebut.
Pihak berwenang mengatakan setidaknya 121 orang, termasuk para petugas, tewas dalam penggerebekan hari Selasa (28/10/2025). Penggerebekan itu menargetkan geng Comando Vermelho yang mengendalikan perdagangan narkoba di beberapa favela - lingkungan miskin dan padat penduduk yang terjalin di antara perbukitan kota.
Banyak jenazah korban tewas diambil oleh penduduk setempat dari kawasan hutan dekat favela Penha pada Selasa malam.
Pada Kamis pagi, lebih dari 100 jenazah masih menunggu autopsi atau identifikasi di kamar mayat setempat. Para kerabat berdiri di luar, mengamati melalui pagar dan menunggu kabar terbaru.
Beberapa penduduk setempat mengatakan mereka telah menemukan mayat dengan anggota badan terikat dan tanda-tanda penyiksaan. Ini memicu protes dan reaksi politik di negara tempat polisi membunuh lebih dari 6.000 orang tahun lalu, menurut data pemerintah.
Victor Santos, sekretaris keamanan negara bagian Rio, mengatakan pada hari Kamis bahwa
"Setiap pelanggaran yang mungkin terjadi, yang saya yakini tidak terjadi, akan diselidiki," kata Sekretaris Keamanan Negara Bagian Rio, Victor Santos, melansir Reuters, Jumat (31/10/2025).
Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, menyebut operasi itu sukses. Ia mengatakan "satu-satunya korban sebenarnya" adalah para petugas yang terbunuh. Ia melanjutkan, korban tewas lainnya adalah penjahat.
Castro dijadwalkan bertemu pada hari Kamis dengan beberapa gubernur negara bagian yang berhaluan kanan, yang datang ke Rio untuk menunjukkan dukungan.


















































