4 Fakta Mobile Banking Bank DKI Error hingga Direktur IT Dipecat

22 hours ago 2

4 Fakta Mobile Banking Bank DKI Error hingga Direktur IT Dipecat

Fakta Bank DKI yang Menjadi Sorotan di Pekan Ini. (Foto: Okezone.com/Bank DKI)

JAKARTA - Keluhan layanan JakOne Mobile eror sudah lama disampaikan para nasabah karena transaksi terganggu saat Lebaran kemarin. Bahkan hingga saat ini layanan masih eror sehingga menjadi perhatian banyak pihak. 

"Ini Bank DKI maunya apa ya.. orang liburan malah nggak bisa transaksi kapan normalnya? Tolong tingkatkan pelayanan ke masyarakat," tulis laman Instagram @edwin*** dikutip. 

"Minn.. terus gimana saya mau tf (transfer) sama tarik tunai. Lagi pulang kampung dan disini nggak ada ATM DKI, yaallah minn..," timpal laman Instagram @frisili**.

Bank DKI sebenarnya sudah merespons dengan menjelaskan bahwa sedang berupaya menyelesaikan pemeliharaan sistem yang membuat kendala layanan JakOne Mobile tersebut.

"Nasabah Bank DKI terhormat, pertama-tama kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Saat ini Bank DKI tengah berupaya menyelesaikan proses pemeliharaan sistem sebaik mungkin, dalam hal ini Bank DKI berkomitmen untuk memastikan setiap permasalahan yang dihadapi nasabah sebagai akibat dari perbaikan sistem ini akan diselesaikan sebaik-baiknya. Anda dapat menghubungi Call Center Bank DKI di 1500-351 atau mengunjungi Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu terdekat yang beroperasi selama libur lebaran untuk melakukan pengaduan," terang Bank DKI. 

Namun demikian, buntut erornya JakOne Mobile berbuntut panjang.  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun mengambil langkah tegas dengan mencopot jabatan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono buntut gangguan layanan digital JakOne Mobile sejak Sabtu 29 Maret 2025. 

Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait Bank DKI hingga salah satu direksinya dicopot, Minggu (13/4/2025): 

1. Direksi Bank DKI Dicopot

"Jadi untuk itu saya akan putuskan pembebas tugasan Direktur IT-nya (Bank DKI, Amirul Wicaksono) segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang," kata Pramono dalam laman Instagram @pramonoanungw dikutip, Selasa (8/4/2025).

Pramono tak segan-segan agar kasus tersebut dilaporkan ke pihak Bareskrim Polri agar proses hukum tetap berjalan. Ia juga mengultimatum jajaran Pemprov DKI Jakarta agar tidak ikut campur dalam permasalahan di Bank DKI. 

"Laporkan ke Kabareskrim dan proses hukum karena ini sudah keterlaluan, gak mungkin gak melibatkan orang dalam, gak mungkin. Dan minta untuk gak boleh siapapun di dalam internal kita terutama pemerintah DKI ini ikut campur urusan ini. Siapapun yang ikut campur saya akan ambil tindakan," ujarnya.

2. Bukan Serangan Siber

Direktur Utama PT Bank DKI, Agus H. Widodo menepis isu perihal adanya serangan siber atau peretasan sistem layanan digital Bank DKI sehingga terjadi gangguan sejak Sabtu (29/3) hingga saat ini. Ia secara tegas tidak ada indikasi ke arah peretasan sistem melainkan sistem otomatis pemeliharaan sebagai bentuk keamanan. 

"Saya tegaskan ya, dari evaluasi yang sudah dilakukan Bank DKI, kami juga tidak sendirian, kami juga dibantu oleh mitra dan juga dibantu oleh pihak-pihak lain. Kita sudah lakukan pemeriksaan sangat mendalam. dari hasil itu belum ada indikasi bahwa ini disebabkan serangan yang tadi sebut apa? siber, hacker, itu belum ada indikasi, tidak. Ini murni adalah karena ada sinyal yang otomatis untuk pengamanan, sehingga memang ada sistem kami yang harus diperbaiki," kata Agus saat ditemui di Kantor Pusat Bank DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

"Bahwa itu (serangan siber) tidak ada," tambahnya.

Agus menekankan bahwa dana nasabah baik perorangan maupun korporasi saat ini aman meski terjadi gangguan sistem layanan digital JakOne Mobile.

3. Ada Kebocoran Dana

ubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkap ada kebocoran dana deposito atau dana cadangan akibat gangguan layanan digital JakOne Mobile sejak Sabtu (29/3) hingga saat ini, namun angka pastinya tidak disebutkan rinci. Menurutnya kejadian serupa bukan pertama kalinya terjadi dalam sistem layanan Bank DKI.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali, ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik dan hal itu terlihat dari terus terang, ada kebocoran jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," ujar Pramono usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).

"Nggak nggak, dana yang ada semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," tambahnya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |