5 Alasan Banyak Penderita Kanker Payudara Memilih Berobat ke Luar Negeri

4 hours ago 3

5 Alasan Banyak Penderita Kanker Payudara Memilih Berobat ke Luar Negeri

5 Alasan Banyak Penderita Kanker Payudara Memilih Berobat ke Luar Negeri. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Kanker payudara menjadi salah satu kasus kanker yang tertinggi di Indonesia. Bahkan, banyak orang yang sampai memilih berobat ke luar negeri demi pengobatan penyakit satu ini.

Menurut Global Cancer Observatory yang merupakan bagian dari World Health Organization (WHO), Indonesia masuk ke dalam negara dengan penderita kanker tertinggi.

Per tahun 2022, setidaknya tercatat lebih dari 408 ribu penderita kanker di Indonesia. Pada tahun yang sama pula ditemukan hampir 242 ribu kasus kematian akibat kanker. Hal ini merupakan masalah yang serius bagi perempuan  Indonesia.

Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum yang  menyerang perempuan di Indonesia, dan sebagian besar kasus masih terdiagnosis pada stadium yang sudah lanjut.

Kondisi ini memperkecil peluang keberhasilan pengobatan dan memperberat dampak fisik, psikologis, serta sosial bagi pasien.

Lantas, apa yang membuat banyak perempuan di Indonesia memilih pengobatan kanker payudara ke luar negeri? Berikut ulasannya, dirangkum dari keterangan tertulis Solis Breast Care & Surgery Centre (Solis), Sabtu (26/4/2025).

1. Diagnosis yang Akurat dan Tepat

Keberhasilan pengobatan kanker payudara sangat bergantung pada ketepatan dalam proses diagnosis dan pengambilan keputusan medis sejak awal.

Konsultan Radiologi di Luma Women’s Imaging/Medical Centre (Luma), Dr. Henry Oscar menegaskan, perawatan kanker payudara yang tepat dimulai dari proses imaging yang akurat dan tepat waktu.

“Tanpa dasar diagnosis yang jelas, langkah

medis selanjutnya tidak akan memberikan hasil optimal,” ujar Dr.Henry, dalam jumpa pers di Jakarta baru-baru ini.

Dr. Peter Ang, Konsultan Senior Onkologi Medis dari OncoCare menambahkan, detekesj dini dan evaluasi yang presisi bukan hanya membuka peluang terapi yang lebih efektif, tetapi juga memungkinkan untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.

“Sebagai seorang Onkologis, saya melihat betapa besar perbedaan hasil klinis antara pasien yang mendapatkan diagnosis  dan perawatan yang tepat waktu dengan yang terlambat,” tutur Dr.Peter Ang.

2. Teknologi Imaging yang Canggih

Menurut  Dr. Henry Oscar, teknologi imaging yang canggih memang penting, namun interpretasi oleh tenaga ahli berpengalaman adalah yang membedakan hasil yang baik dari yang biasa.

Misalnya, seperti yang dihadirkan di Pusat Radiologi Lanjutan dan Patologi / Advanced Radiology Centre (Luma) di Singapura.

Dengan tim inhouse patologi dan fasilitas day care surgery, ini memungkinkan para ahli bedah membuat keputusan  yang lebih cepat dan tepat.

Hal ini meningkatkan hasil pengobatan dan mengurangi kebutuhan akan prosedur lanjutan, sehingga memperbaiki pengalaman serta pemulihan pasien.

3. Pendekatan Bedah yang Presisi

Ada juga Pusat Bedah Payudara/Breast Surgery Centre (Solis) yang menyediakan pendekatan bedah yang presisi, termasuk lumpectomy, mastectomy, dan teknik onkoplastik.

Selain itu, di sana juga memiliki prosedur minimal invasive dan biopsi terpadu untuk memastikan diagnosis yang akurat dan komprehensif sejak tahap awal demi pemulihan yang lebih cepat.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |