Solok, CNN Indonesia --
Gempa bumi darat dengan magnitudo 4,2 (M.4,2) yang mengguncang Kabupaten Solok, Selasa (8/4) sore kemarin, mempengaruhi aktivitas Gunung Talang, Sumatera Barat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat peningkatan aktivitas kegempaan di salah satu gunung berapi aktif tersebut, sesaat setelah gempa, hingga Rabu hari ini.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengatakan, tercatat ada 115 kali gempa di Gunung Talang. Khusus pada hari Rabu (9/4) hingga pukul 06.00 WIB ini, ada 17 kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kejadian gempa tektonik kemarin, kegempaan di Gunung Talang sampai pukul 24.00 WIB tercatat 115 kali kejadian. 101 diantaranya adalah gempa vulkanik dalam," kata Wafid dalam keterangan kepada CNNIndonesia.com.
Ia menuturkan dibanding kemarin, aktivitas kegempaan Gunung Talang pada hari ini cenderung menurun, namun masih terjadi aktivitas kegempaan.
"Pemantauan kegempaan Gunung Talang sampai pagi ini teramati sudah menurun, dan pada 9 April 2025 pukul 00:00 - 06:00 WIB tercatat 17 kali kejadian. Aktivitas kegempaan Gunung Talang sampai pada periode 9 April 2025 didominasi oleh Tektonik Jauh," jelasnya.
"Pemunculan gempa vulkanik dalam mengindikasikan adanya migrasi atau perpindahan magma dari kantong magma dalam ke permukaan," tambah Wafid.
Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok, merupakan salah satu gunungapi paling aktif di Sumatera Barat. Gunungapi ini merupakan kompleks gunungapi yang terdiri dari kerucut Talang Jantan di sebelah timur dan Talang Betina di sebelah barat dan jarak antara dua kerucut ini sekitar 1 kilometer.
Kompleks gunungapi ini tumbuh di zona bagian tengah Sesar Besar Sumatera yang aktif, yaitu pada Segmen Sumani dan Segmen Suliti. Bagian utara dari Segmen Sumani berada di sisi utara Danau Singkarak melewati sisi barat daya danau, melewati Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di utara Danau Diatas pada tenggara Gunung Talang.
Aktivitas Gunung Talang sangat rentan akan pengaruh aktivitas tektonik di sekitarnya, seperti erupsi yang terjadi pada tanggal 12 April 2005 menghasilkan dua kawah baru, yaitu Kawah Utama dan Kawah Selatan, diperkirakan dipicu oleh gempa bumi tektonik Mentawai (M 6.8) pada tanggal 10 April 2005.
Meski mengalami peningkatan aktivitas, namun Talang saat ini masih berstatus Level 1 normal. Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperkenankan mendekati dan bermalam di sekitar kawah gunung dalam radius 500 meter.
Sebelumnya, Gempa darat dengan kedalaman 1 kilometer mengguncang Kabupaten Solok, Sumatera Barat Selasa (8/4) sore. Pihak BMKG menyebut, gempa darat tersebut berkekuatan magnitudo 4,2 (M.4,2), lalu disusul magnitudo 2,4 (M.2,4).
"Betul, ada gempa di Solok. Lalu ada satu kali gempa susulan," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Ia menjelaskan, gempa mengguncang sekitar pukul 17:23:35 WIB. Gempa itu kata Suaidi, terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Sumani.
"Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sumani," kata dia.
(ned/wis)