CNN Indonesia
Selasa, 29 Apr 2025 02:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perbedaan budaya selebrasi juara Barcelona era Lionel Messi dan Blaugrana di zaman Lamine Yamal jadi perbincangan menarik.
Akhir pekan lalu Barcelona memastikan gelar juara Copa del Rey 2025 usai meraih kemenangan dramatis atas rival bebuyutan, Real Madrid, dengan skor 3-2.
Selepas pertandingan, biasanya para pemain merayakan gelar bersama keluarga tercinta. ESPN menyoroti perbedaan budaya selebrasi era Messi dan Lamine Yamal di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di era Lionel Messi, perayaan gelar juara biasanya melibatkan anak dan istri dan anak mereka. Messi biasa berpose bersama keluarga para sahabatnya, Luis Suarez dan Neymar.
Sementara Lamine Yamal mengajak orang tua dan adiknya untuk menikmati momen perayaan gelar juara di akhir laga. Demikian pula dengan Pau Cubarsi (18 tahun) yang membawa ibunya.
"Betapa waktu sudah berganti di Barcelona," tulis ESPN saat menyoroti Lamine Yamal dkk merayakan gelar juara bersama orang tua.
Perbedaan usia skuad Barcelona era Messi dan Yamal membuat pemandangan tersebut menjadi lumrah. Pasalnya, Yamal yang masih berusia 17 tahun, belum berumah tangga. Begitu pula dengan Pau Cubarsi.
Barcelona di bawah kendali Hansi Flick membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pemain muda. Sejumlah peran penting diberikan kepada jebolan akademi La Masia.
Selain Yamal dan Pau Cubarsi, Hansi Flick juga sering memberikan kepercayaan talenta muda unjuk gigi. Di antaranya ada Hector Fort, Pablo Torres, dan Marc Casado.
Sejauh ini, Barcelona era Lamine Yamal sukses mengemas dua gelar bergengsi, yaitu Supercopa de Espana (Piala Super Spanyol) dan Copa del Rey. Mereka masih punya kans untuk merebut gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champions.
(jun)