Bukan Belanda atau Jepang, Ini Bangsa Pertama yang Menjajah Indonesia

10 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Berbicara tentang sejarah penjajahan di Indonesia, mungkin banyak yang langsung teringat pada Belanda dan Jepang.

Padahal, yang pertama menjajah Indonesia bukan dari kedua negara tersebut. Lantas, negara atau bangsa manakah yang menjajah Indonesia pertama kali? Berikut sejarahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ada enam negara yang pernah menjajah Indonesia.

Namun sebelum Belanda dan Jepang datang, bangsa Portugis-lah yang pertama kali menjajah wilayah Nusantara. Penjajahan Portugis inilah yang menandai awal dari era kolonialisme Eropa di tanah air.


Awal mula kedatangan Portugis ke Nusantara

Portugis merupakan bangsa pertama yang menjajah Indonesia dan mulai masuk ke wilayah Nusantara pada 1509. Mereka berbekal teknologi pelayaran canggih yang berkembang pesat di Eropa pada abad ke-15.

Tujuan utama kedatangan Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari jalur baru perdagangan rempah-rempah, komoditas yang saat itu bernilai sangat tinggi di pasar dunia.

Sebelum tiba di Indonesia, Portugis telah sukses menguasai jalur perdagangan penting di Malaka. Setelah merebut Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan yang dipimpin Antonio de Abreu untuk menjelajahi wilayah Nusantara lainnya yang kaya akan rempah-rempah.


Portugis menetap di Maluku dan menjalin aliansi

Ekspedisi tersebut membawa mereka ke wilayah Maluku, yang kemudian menjadi pusat aktivitas perdagangan Portugis di Indonesia. Mereka berhasil membangun relasi dengan Kerajaan Ternate, yang saat itu sedang bersaing dengan Tidore.

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA, Sejarah Indonesia Kemdikbud (2020), hubungan ini membuka jalan bagi Portugis untuk mendirikan benteng dan mendapat hak monopoli atas perdagangan cengkih sejak tahun 1522.

Namun, kehadiran Portugis tidak hanya membawa aktivitas dagang. Mereka juga menyebarkan agama Katolik, salah satunya melalui tokoh misionaris terkenal, Franciscus Xaverius.

Seiring waktu pengaruh mereka semakin meluas, baik secara ekonomi maupun budaya, bahkan memusatkan kegiatannya tak hanya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran).


Konflik dan perlawanan rakyat Ternate

Hubungan harmonis antara Portugis dan Kerajaan Ternate tak berlangsung lama. Portugis mulai menunjukkan sikap arogan dan melanggar kesepakatan dengan menerapkan sistem perdagangan yang merugikan rakyat lokal. Puncaknya terjadi pada 1570, ketika Portugis membunuh Sultan Hairun, Raja Ternate.

Peristiwa itu memicu perlawanan besar dari rakyat Ternate yang dipimpin oleh putra Sultan Hairun, Sultan Baabullah. Dalam waktu lima tahun, perjuangan rakyat berhasil mengusir Portugis dari Maluku.

Pada tahun 1575, Portugis resmi kehilangan kendali atas wilayah tersebut dan mundur ke Timor Timur (kini Timor Leste), menandai akhir kekuasaan mereka di sebagian besar wilayah Nusantara.


Jejak warisan Portugis di Indonesia

Meski kekuasaannya telah lama berlalu, pengaruh Portugis masih bisa dirasakan hingga hari ini, terutama di wilayah timur Indonesia.

Dalam hal budaya, mereka meninggalkan warisan seperti musik balada keroncong; beberapa istilah serapan bahasa Indonesia seperti sabun, pesta, bendera, meja, Minggu; hingga marga atau nama keluarga di daerah seperti Ambon misalnya Da Costa, Rodriguez, atau De Fretes.

Selain itu, peninggalan arsitektur seperti Benteng Tolukko dan Benteng Kalamata di Ternate, serta Penjara Kema di Sulawesi Utara, menjadi bukti nyata keberadaan Portugis di Indonesia.

Jauh sebelum Belanda berkuasa selama 350 tahun, dan sebelum Jepang datang di masa Perang Dunia II, Portugis adalah negara pertama yang menjajah Indonesia.

Mereka bahkan membuka pintu bagi bangsa Eropa lainnya untuk mengeksplorasi dan menduduki wilayah Nusantara, sekaligus meninggalkan jejak sejarah yang masih terasa hingga kini.

Demikian sejarah dan penjelasan negara atau bangsa yang menjajah Indonesia pertama kali.

(avd/fef)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |