CNN Indonesia
Selasa, 08 Apr 2025 15:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
China telah memberlakukan pembatasan ekspor logam tanah jarang (LTJ) pada Jumat (4/4) sebagai bagian dari responnya terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pembatasan ekspor ini akan mengganggu pasokan mineral tersebut ke Barat dan bakal mempersulit produksi berbagai macam hal seperti senjata dan barang elektronik termasuk kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah yang telah lama diisyaratkan China ini semakin meningkatkan ketegangan perang dagang dengan AS. China dan ASa adalah dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Kebijakan ini akan membuat produsen Amerika berebut mendapatkan pasokan mineral penting yang telah mereka andalkan selama beberapa dekade.
Dikutip dari Reuters, China memproduksi sekitar 90 persen logam tanah jarang di dunia. Logam tanah jarang sendiri adalah sebuah kelompok yang terdiri dari 17 material yang banyak digunakan untuk industri pertahanan, kendaraan listrik, energi dan elektronik.
AS hanya memiliki satu tambang logam tanah jarang dan sebagian besar pasokannya selama ini berasal dari China.
China mengumumkan aturan pembatasan ini sebagai bagian dari kebijakan tarif dan pembatasan perusahaan, sebagai balasan atas keputusan Trump menaikkan tarif terhadap sebagian besar produk China menjadi 54 persen.
Para analis mengatakan pembatasan ekspor tidak hanya mencakup mineral-mineral yang ditambang tetapi juga magnet permanen dan produk jadi lainnya yang akan sulit untuk digantikan.
Langkah ini tidak hanya mempengaruhi AS, tetapi juga semua negara. Langkah ini juga menunjukkan kemampuan China untuk menjadikan dominasinya atas penambangan dan pengolahan mineral-mineral penting sebagai senjata.
Lebih lanjut, aturan ini akan membuat tujuh kategori logam tanah jarang sedang dan berat, mencakup samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan barang-barang yang berhubungan dengan yttrium, akan ditempatkan pada daftar pengawasan ekspor mulai 4 April.
Lockheed Martin (LMT.N), Tesla (TSLA.O), dan Apple (AAPL.O), adalah beberapa perusahaan AS yang menggunakan logam tanah jarang China dalam rantai pasokan mereka.
(lom/fea)