TANMALAKA, METRO–Pemko Padang mengoptimalkan pelayanan kemasyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selasa (10/12), Pj Wako Padang Andree Algamar melakukan pengecekan kendaraan operasional dan alat-alat kebencanaan.
Hal itu dilakukan untuk memastikan semua kendaraan operasional seperti kendaran roda dua, roda empat dan alat-alat kebencanaan lainnya berupa chainsaw, perahu dan alat penerangan dalam keadaan baik dan tidak ada kendala untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Khususnya, memberikan rasa aman pada saat pelaksanaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Kita memastikan semua alat kebencanaan tersedia dengan baik dan siap. Apalagi saat ini cuaca esktrem dan BMKG sudah merilis jika cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi sampai awal Januari 2025,” ungkap Andree Algamar, saat menghadiri apel gelar pasukan di lapangan Pamong Praja, Selasa (10/12).
Apel gelar pasukan juga diikuti Penangulangan Bencana Daerah Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, UPTD Penerangan Jalan Umum, Camat dan Lurah se-Kota Padang.
Andree mengingatkan bahwa Kota Padang akhir-akhir ini dilanda cuaca ekstrem dan bisa menimbulkam terjadinya bencana alam, berupa banjir, longsor dan bencana alam lainnya.
“Desember ini adalah libur Natal dan Tahun Baru serta dirangkai libur anak sekolah. Bulan ini juga bertepatan dengan puncak musim hujan di seluruh wilayah nusantara, termasuk Kota Padang. BMKG memprediksi curah hujan lebih tinggi dari biasanya dan lebih panjang waktunya, tentu perlu kesiapsiagaan seluruh TRC Pemko Padang dalam memberikan pelayanan kepada warga Kota Padang,” kata Andree Algamar.
Andree berharap masing-masing satuan harus melihatkan respon cepatnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti, banjir, longsor, jalan terban atau bencana lainnya.
“Kita tentu tidak mendoakan bencana terjadi di Kota Padang, namun perlu juga kesiapsiagaan dan memetakan wilayah-wilayah yang terdampak bencana. Karena, kita menghadapi hidrometeorologi basah di Kota Padang karena curah hujan yang sangat lebat melebihi normalnya, serta perlu respon cepat masing-masing satuan, jika ada bencana segera respon, jangan sampai berjam-jam baru di respon,” harap Pj Wako.
Andree berpesan kepada TRC untuk segera melakukan uji coba sistem peringatan banjir memastikan sistem berfungsi dengan baik dan dapat diandalkan ketika terjadi potensi bencana,
“Sementara itu, untuk kawan-kawan PU, perlu memastikan tidak ada genangan air di jalan jika terjadi hujan. Jika sampai tergenang, berarti pemerintah tidak hadir di tengah masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, dia juga berpesan kepada seluruh peserta apel, agar betul-betul maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Padang. “Kita mendapatkan rezeki melalui pajak yang dibayar masyarakat dan kita kembalikan dengan memberikan pelayanan yang masksimal kepada masyarakat,” tegas Algamar.
Dalam kesempatan itu, Andree juga mengungkapkan bahwa Pemko Padang telah menggelar rapat koordinasi terkait pemastian pangan dan energi. “Kemarin, kami sudah rapat memastikan kebutuhan pangan dan energi. Stok beras tahan hingga bulan puasa, begitu juga dengan bahan pokok lainnya,” ungkapnya.
Terakhir, ia menyoroti pentingnya menjaga kebersihan tempat wisata di Kota Padang, sebagai upaya untuk memperbaiki citra kota dan mendukung sektor pariwisata.
“Tempat wisata harus dalam kondisi baik. Jika ada sampah, ini akan memperburuk citra Kota Padang, padahal sektor pariwisata merupakan salah satu pendorong utama ekonomi kota ini,” pungkasnya.
BMKG Terbitkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Cuaca ekstrem itu berupa curah hujan sebesar 20 persen, yang diperkirakan melanda sejumlah daerah selama periode Nataru.
“Cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya melalui laman BMKG di Jakarta.
Dia mengatakan dinamika atmoster, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Nataru.
“Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut,” katanya.
Dwikorita mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 110,67 juta orang yang akan melakukan perjalanan musim libur Nataru 2024/2025.
“Mayoritas pelaku perjalanan tersebut menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya,” katanya.
BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan menyampaikan informasi terkini untuk mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.
Dwikorita mengatakan peringatan dini cuaca akan disampaikan setiap pekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem.
Aplikasi BMKG mobile juga menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT). Layanan tersebut dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik. “Pengguna dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang,” kata Dwikorita. (brm)