Demi Kembali ke Indonesia, Hendrawan Tinggalkan Malaysia setelah 15 Tahun

21 hours ago 4

JAKARTA, METRO–Hendrawan mengakhiri pe­tualangannya di luar negeri se­lama 15 tahun demi bisa kembali ke Indonesia. Mantan pelatih Lee Chong Wei itu pulang setelah berada di Negeri Jiran sejak 2009 dan enggan melatih di luar negeri lagi meski menerima tawaran dari Singapura dan India.

Legenda hidup bulu tangkis Indonesia itu telah mengumumkan meninggalkan Pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) per 1 Oktober lalu. Hendrawan menang­galkan jabatannya sebagai pelatih tunggal putra Malaysia selama belasan tahun.

Kiprah Hendrawan di Malaysia tidak main-main. Dia adalah sosok penting di balik kesuksesan Lee Chong Wei menjadi pemain terbaik Malaysia sepanjang se­jarah, bah­kan salah satu pebu­lutangkis tunggal putra terhebat di dunia.

Berkat tangan dingin Hen­drawan, Lee Chong Wei mampu mendapatkan puluhan gelar tur­namen BWF, menjadi ranking 1 dunia selama 349 minggu, ter­masuk 199 minggu berturut-turut dari 21 Agustus 2008 hingga 14 Juni 2012, serta meraih tiga medali perak olimpiade (2018, 2012, dan 2016).

Selain Lee Chong Wei, Hendra­wan juga sempat mengasuh Lee Zii Jia, sebelum sang pemain memutuskan jalur profesional. Terakhir dia menangani Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao, yang kini ada di 30 besar dunia.

Setelah sebulan tak ada kabar, Hendrawan ternyata kembali ke Indonesia. Dia bergabung ke PB Djarum Kudus, klub bulu tangkis terbesar di Tanah Air.

Sosok Hendrawan terlihat di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2024, baik kategori pero­rangan taruna U-19 maupun beregu cam­puran dewasa. Namun selama kurang lebih sepekan itu, dia hanya nampak duduk di tribune, bukan di bangku pelatih.

“Iya untuk sementara ini saya diperbantukan di (bagian) teknis, jadi sekarang ya mungkin saya technical advisor, saya membantu dari sisi teknis di lapangan untuk pemain, bantu diskusi dengan pelatih kita (Djarum),” kata Hen­drawan ditemui Jawa Pos di GOR Universitas Negeri Jakarta, Ming­gu (8/12) malam.

Lantas bagaimana cerita Hen­drawan yang memutuskan me­ning­galkan Malaysia dan berga­bung dengan PB Djarum Kudus? Dia mengatakan bahwa semua bermula dari ajakan rari Djarum untuk pulang ke Indonesia.

“Jadi saya diajak gabung dan saya bersedia. Waktu itu saya diminta pulang dan saya be­r­gabung karena untuk Indonesia ya, itu yang dikatakan dari Djarum, so that’s why saya bersedia pu­lang,” ungkap Hendrawan.

“Dan sekarang mungkin ya saat yang terbaik lah untuk saya start memulai lagi untuk Indonesia,” tambah pelatih berusia 52 tahun ini.

Pelatih kelahiran Malang, Jawa Timur itu menjelaskan, kontraknya dengan Malaysia sebenarnya baru berakhir akhir tahun ini. Namun Hendrawan diminta Djarum untuk bergabung lebih cepat dan dia kemudian berdiskusi dengan BAM agar bisa meninggalkan Malaysia per Oktober.

Sebelum meninggalkan Malaysia, Hendrawan tak menampik ada tawaran lain, selain Djarum, yang menghampiri dirinya. Tawaran itu datang dari Singapura dan India. Bahkan Hendrawan bahkan ham­pir bergabung dengan salah satu negara tersebut.

“Ya memang kan rumor seperti di Singapura dan salah satunya India, memang iya, memang ada dan saya juga sempat terbang ke Singapura untuk meeting dan lainnya,” terangnya.

Tapi, keputusan Hendrawan akhirnya jatuh kepada Djarum karena bujukan seseorang yang menyentuh hati. “Setelah kita bicara, saya (bicara) dengan Dja­rum dan semuanya, ada kata-kata, ‘Hendrawan, kamu join dengan Djarum bukan untuk Djarum saja, tetapi yang terpenting adalah untuk Indonesia’,” tutur Hen­drawan tanpa menyebutkan sosok yang membujuknya.

“Itu kata-kata yang membuat saya akhirnya memutuskan ya bergabung dengan Indonesia dan Djarum,” jelas peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 ini.

Sampai saat ini Hendrawan mengaku belum mengetahui akan bergabung dalam bagian atau departemen mana di PB Djarum Kudus untuk ke depannya. Kedua belah pihak juga belum berbicara lebih lanjut.

“Jadi sementara belum ada satu tempat atau apa, sementara saya disuruh bantu dulu. Intinya saya pulang dulu dan Djarum sampai hari ini pun kita belum tahu, saya pun belum tahu akan melatih di mana, duduk di mana, belum tahu,” ungkapnya.

“Yang penting katanya, ‘yang penting kamu pulang dulu supaya kamu lebih merasa lebih aman atau merasa lebih enak supaya kamu enggak bingung, kamu balik dulu kamu join dengan Djarum dan nanti kita pikirkanlah seperti apa’,” pungkas Hendrawan. (jpg)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |