Diduga Gegara Putus Cinta, Pemuda di Lombok Timur Tewas Gantung Diri

Ilustrasi

SELONG - Tragis, seorang pemuda bernama Muhammad Sultan Azrul (17) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar rumahnya di Dusun Dasan Montong Desa Lenek Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur, Minggu (06/04/2025).

Meski belum diketahui pasti motif Korban nekat gantung diri dengan seutas tali nilon, namun menurut keterangan rekannya, korban belakangan sering mengurung diri di kamar diduga gegara putus cinta dengan pacarnya.

Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman mengungkap kejadiannya terjadi pada Hari Minggu sekitar pukul 13.30 Wita. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ayahnya bernama Lukman. Saat masuk kamar hendak membawakan sebungkus rokok, sang ayah terkejut melihat buah hatinya gantung diri dengan seutas tali nilon.

"Seketika orang tua korban kaget kemudian meminta bantuan kepada saksi 1 dan 2. Selanjutnya saksi 1 dan 2 bergegas masuk ke dalam kamar bersama sama mengevakuasi korban dengan cara membuka lilitan tali pada leher",ungkapnya

"Korban pada saat diketemukan sudah dalam keadaan tidak bernafas atau meninggal dunia sehingga korban tidak sempat dibawa ke puskesmas Lenek. Namun dokter jaga PKM Lenek  diundang untung datang ke rumah duka untuk memeriksa kondisi jenazah korban", sambung Nikolas.

Setelah mendapat laporan, aparat kepolisian dari Polsek Aikmel dan Tim Inafis Polres Lombok Timur tiba di TKP melakukan pemeriksaan dan olah TKP. "Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban", terangnya.

"Berdasarkan hasil komunikasi dengan pihak keluarga korban bahwa setelah petugas menyarankan untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban namun oleh keluarga menolak untuk di lakukan autopsi dan menerima kematian korban adalah takdir dari Allah SWT", imbuhnya.

Sementara itu, menurut informasi salah seorang saksi bernama Arkan Heriadi Malindo (25), korban belakangan sering mengurung diri di kamarnya diduga gegara korban putus dengan pujaan hatinya.
 

(Khafid Mardiyansyah)