Dugaan Pelecehan Seksual Dokter di RS Malang, Begini Kronologi Lengkapnya

3 days ago 5

MALANG - Wanita muda diduga menjadi pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit Malang berencana melaporkan kasusnya yang dialami ke kepolisian. Terduga korban pelecehan seksual berinisial QAR (31) juga telah menunjuk penasehat hukum, untuk melaporkan kasus dugaan pelecehan oleh oknum dokter berinisial AYP itu.

Penasehat hukum terduga korban Satria Marwan menuturkan, ia telah berkomunikasi melalui salah satu teman korban, yang juga temannya yang dikenalnya. QAR yang unggahan di media sosial (medsos) Instagram pribadinya viral itu kemudian menceritakan lengkap kronologi dugaan pelecehan seksual itu, termasuk barang bukti yang disimpan oleh QAR, wanita muda berdomisili di Bandung ini. Tapi ia belum tahu kapan korban akan ke Malang untuk melaporkan kasus ini ke polisi.

"Jadi terduga korban ini orang Bandung, dia itu ke Malang liburan, jadi beliau bukan orang Malang, dia masih di tempat asalnya. Saya sendiri juga masih nunggu kita masih berkoordinasi, dengan korban juga kapan bisa datang ke Malang (untuk laporan ke kepolisian)," kata Satria Marwan, saat ditemui di kantornya, Rabu malam (16/4/2025).

Satria menjelaskan, dari penuturan kronologi dan barang bukti berupa percakapan pribadi antara korban dan terduga dokter ini memang ada dugaan pelanggaran. Apalagi pengakuan korban, organ sensitif kewanitaannya difoto oleh oknum dokter ini saat ia dirawat inap di rumah sakit swasta di kawasan Araya, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang melanggar Pasal 14 Undang-undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Kita secepatnya akan mengambil langkah hukum pidana, karena kita lihat dokter ini telah melanggar Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Pasal 14," tuturnya.

Menurutnya, terduga pelaku berinisial AYP ini menyalahgunakan kewenangannya sebagai dokter untuk memasuki ruang rawat inap QAR yang sendirian berada di ruangan. Apalagi saat itu Selasa 27 September 2022, dokter AYP tidak sedang bertugas dan bukan jadi dokter yang diagendakan memeriksanya.

Hal ini diketahui karena korban sempat melihat oknum dokter ini tidak berpakaian setelan dokter seperti biasanya, serta tidak menjadi dokter yang direkomendasikan memeriksa kesehatannya.

"Terduga pelaku ini dokter jaga, dia yang memeriksa korban pada 26 September 2022 dini hari. Setelah korban dipindah ke kamar otomatis kan ada dokter yang ditunjuk, karena terduga pelaku itu hanya dokter jaga waktu itu. Jadi waktu dia tanggal 27 (di kejadian dugaan pelecehan seksual), dia bukan bertanggung jawab ke korban ini," tuturnya

"Jadi terduga pelaku ini tidak sedang bertugas, dia tidak menggunakan setelan baju dokter, pelaku ini si dokter ini hanya memakai baju casual," imbuhnya.

Bahkan usai menduga mendokumentasikan foto organ tubuh sensitifnya, oknum dokter ini sesuai penuturan QAR melalui zoom, dan bukti unggahan yang viral di medsos itu, masih berputar-putar di ruang rawat inap VIP dimana QAR, dirawat inap akibat penyakit sentuitis.

"Kurang lebih ada satu jam si dokter ini di dalam ruangan situ. Kehadiran dokter itu terkonfirmasi oleh perawat yang jaga, yang kemudian masuk untuk mengambil sampel darah, jadi pada saat itu ada satu suster, korban juga lupa namanya, itu masuk dia ada sedikit obrolan di situ," jelasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |