Rahma Anhar
, Jurnalis-Jum'at, 18 April 2025 |16:02 WIB
Ekonomi Dunia Tak Pasti, Masyarakat Harus Punya Uang Tunai Rp16,8 Juta (Foto: Shutterstock)
JAKARTA - Perencana keuangan menyarankan masyarakat menyiapkan dana darurat di tengah kondisi ekonomi dunia yang tak pasti. Saat ini ekonomi dunia bergejolak akibat kebijakan impor tarif yang diterbitkan Presiden Donald Trump.
Saling balas tarif impor antara AS dan China dikhawatirkan bisa menggangu perdagangan dunia. Dengan kondisi ekonomi yang tak pasti, para ahli keuangan pun menyarankan masyarakat menyimpan dana darurat.
Lantas berapa dana darurat berupa uang tunai yang sebaiknya disimpan di rumah?
1. Tabungan Uang Tunai
Tidak semua perencana keuangan sepakat mengenai pentingnya uang tunai fisik, namun beberapa di antaranya berpendapat bahwa menyimpan sedikit uang tunai di rumah adalah langkah bijak sebagai persiapan menghadapi pemadaman listrik, bencana alam, atau gangguan dalam sistem pembayaran.
"Saya merasa nyaman dengan menyimpan antara USD500 hingga USD1.000 (setara Rp16,8 juta dengan kurs Rp16.800 per USD) dalam bentuk uang tunai untuk menghadapi situasi tak terduga," ungkap Seorang Perencana Keuangan Matthew Saneholtz dilansir dari CNBC, Jumat (18/4/2025).
2. Jangan Berlebihan Menyimpan Uang tunai di Rumah
Menyimpan uang tunai di rumah merupakan "keputusan pribadi," ungkap CFP dan pendiri My Retirement Network Melissa Caro. Meskipun dia menyatakan bahwa hal ini bisa "berguna" dalam beberapa keadaan, dia mengingatkan agar tidak terlalu mengandalkannya.
"Saya tidak akan menyimpan uang tunai secara berlebihan, karena tidak ada perlindungan dari FDIC dan tidak memberikan bunga," jelas Caro.