IDI Jabar Buka Suara soal Dugaan Pelecehan Seksual oleh Mahasiswa PPDS di RSHS Bandung

1 week ago 6

IDI Jabar Buka Suara soal Dugaan Pelecehan Seksual oleh Mahasiswa PPDS di RSHS Bandung

IDI Jabar Buka Suara soal Dugaan Pelecehan Seksual oleh Mahasiswa PPDS di RSHS Bandung

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat buka suara terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berinisial PAP (31) terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. IDI Jabar menyatakan kasus ini akan dibahas dalam Majelis Etik Kedokteran.

Ketua IDI Jabar, Moh Lutfi, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai kasus tersebut yang kini sedang dalam penanganan aparat kepolisian.

Ia menegaskan bahwa IDI menunggu hasil penyelidikan hukum sebelum mengambil langkah etik terhadap terduga pelaku.

“Kami dari IDI Wilayah Jawa Barat mendapatkan informasi bahwa ini tampaknya merupakan kasus pidana dan sedang ditangani kepolisian, sehingga kami menunggu dulu hasil penyelidikannya,” ujar Lutfi, Rabu (9/4/2025).

Meski demikian, IDI Jabar tidak tinggal diam. Lutfi menambahkan bahwa pihaknya telah menjadwalkan pembahasan kasus ini di Majelis Etika Kedokteran untuk menelaah status dan tanggung jawab profesi dari terduga pelaku.

“Pembahasan akan dilakukan di Majelis Etika Kedokteran IDI Jawa Barat untuk menindaklanjuti masalah ini sesuai dengan kode etik profesi dokter,” kata dia.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota keluarga pasien dengan modus membius korban.

Peristiwa itu terjadi pada Maret 2025 lalu dan saat ini telah dilaporkan ke Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Direktur Utama RSHS, dr. Rachim Dinata Marsidi, membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual tersebut.

Ia mengatakan pelaku yang merupakan mahasiswa PPDS semester dua itu kini telah dikembalikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Korban diduga dibius oleh yang bersangkutan, yang merupakan mahasiswa PPDS Anestesi. Ini adalah tindakan kriminal dan kami sudah tidak izinkan dia belajar atau praktik di RSHS,” ujar Rachim saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).

Rachim menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut bukanlah pegawai RSHS, melainkan peserta didik dari Unpad yang sedang menjalani pendidikan profesi di rumah sakit tersebut.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |