Istri Jimmy Kimmel Akui Putus Kontak dengan Member Keluarga Pro-Trump

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Istri Jimmy Kimmel, Molly McNearney, mengakui bahwa ia dan keluarganya sudah tak lagi berhubungan dengan anggota keluarga mereka yang lain yang merupakan pendukung Donald Trump.

Situasi perpecahan dalam keluarga tersebut terjadi seiring dengan penentangan keluarga Kimmel terhadap Trump yang berbuah penghentian acara Kimmel, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siniar We Can Do Hard Things, McNearney yang juga adalah salah satu penulis acara Jimmy Kimmel Live mengatakan bahwa keputusan itu membuat anak-anak mereka ikut menangis.

"Bagi saya, mereka yang memilih Trump berarti mereka tidak memilih suami saya, saya, dan keluarga kami," kata McNearney seperti diberitakan Variety pada Senin (10/11).

McNearney yang juga bertindak sebagai salah satu penulis acara Jimmy Kimmel Live tersebut mengatakan "sayangnya, saya kehilangan hubungan dengan orang-orang di keluarga saya karena Trump."

Ia mengklaim sebenarnya sangat bersimpati kepada anggota keluarganya yang lain yang merupakan pendukung Trump. Hal itu karena mereka "sengaja diberi informasi yang salah setiap hari."

"Namun itu sangat menyakitkan saya, karena hubungan pribadi yang saya miliki sekarang di mana suami saya di luar sana melawan pria ini [Trump]," katanya.

Acara Jimmy Kimmel sempat dihentikan selama sepekan setelah presenter tersebut menyentil kasus kematian Charlie Kirk dalam monolognya pada 15 September 2025.

Ia mengatakan gerakan Make America Great Again (MAGA) berusaha unjuk diri dengan membuktikan tersangka pembunuh Kirk yang bernama Tyler Robinson bukan salah satu dari mereka.

Kimmel juga mengolok-olok tanggapan Trump terhadap pertanyaan jurnalis tentang bagaimana dirinya berduka atas kematian Kirk. Hal itu membuat kelompok Republiken murka, termasuk Donald Trump, yang berbuah penghentian acara tersebut.

Namun setelah berbagai desakan dan negosiasi, Jimmy Kimmel comeback pada 23 September 2025 dan langsung mencetak rekor. Episode tersebut mencetak 6,3 juta penonton dan menjadi episode terjadwal rutin yang paling banyak ditonton sepanjang masa.

[Gambas:Video CNN]

Comeback itu menjadi momen emosional bagi Jimmy Kimmel. Ia bahkan sempat tersedu ketika menegaskan tidak pernah berniat merendahkan kematian loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut.

"Saya tidak pernah berniat untuk meremehkan pembunuhan seorang pemuda. Saya rasa tidak ada yang lucu tentang itu," ujar Jimmy Kimmel dalam monolognya.

"Saya mengunggah pesan di Instagram pada hari dia terbunuh, mengirim cinta kepada keluarganya dan meminta belas kasihan, dan saya bersungguh-sungguh," lanjutnya.

(end)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |