Jakarta, CNN Indonesia --
Talenan kayu memang punya daya tarik tersendiri. Mulai dari tampilan alami, kuat, dan tak merusak pisau.
Tapi di balik keindahannya, talenan kayu juga menyimpan potensi sebagai 'rumah' bagi bakteri jika tidak dirawat dengan benar. Pertanyaannya, seberapa sering sebenarnya kita harus membersihkannya?
Menjaga talenan kayu tetap bersih bukan cuma soal estetika, tapi juga soal keamanan makanan. Talenan kayu memang klasik, tapi merawatnya butuh dedikasi. Untungnya, itu sepadan dengan keindahan dan fungsinya yang tahan lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Real Simple, ada aturan tak tertulis soal talenan kayu ini. Sederhananya, Anda harus mencuci talenan kayu setiap kali selesai digunakan.
Hal ini terutama penting jika Anda menggunakannya untuk memotong bahan mentah seperti daging, ayam, atau ikan. Ketahuilah bahwa kayu bersifat menyerap, sehingga sisa cairan atau partikel makanan bisa menyusup ke dalam pori-porinya, jika dibiarkan di situlah bakteri bisa berkembang biak.
Namun, tidak semua penggunaannya perlu dibilas. Jika Anda hanya memotong roti, lemon, atau merakit sandwich, cukup sapu remahannya dan pastikan permukaannya kering.
Tapi selain membersihkan setiap habis dipakai, Anda juga harus melakukan pembersihan sebulan sekali. Berikut cara membersihkan talenan secara menyeluruh:
1. Deep clean dan disinfeksi
Gunakan campuran air dan cuka putih atau air lemon dan garam kasar. Gosok lembut permukaannya.
2. Beri minyak pelindung
Gunakan minyak mineral food-grade atau minyak khusus untuk talenan (bukan minyak zaitun atau alpukat). Oleskan secara merata dengan kain bersih, biarkan meresap semalaman, lalu lap sisa minyaknya.
3. Periksa permukaan
Jika ada retakan atau alur yang sulit dibersihkan, pertimbangkan untuk menggantinya atau amplas bagian tersebut. Jika Anda menggunakan talenan setiap hari, apalagi untuk berbagai bahan makanan, bisa mempertimbangkan deep clean dan oles minyak setiap dua minggu sekali.
(tis/tis)