Kecam India Tangguhkan Perjanjian Air, Pakistan Nyatakan Siap Perang

4 hours ago 2

Kecam India Tangguhkan Perjanjian Air, Pakistan Nyatakan Siap Perang

Kecam India Tangguhkan Perjanjian Air, Pakistan Nyatakan Siap Perang (Ilustrasi/Ist)

ISLAMABADPakistan mengecam langkah India untuk menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, Jumat (25/4/2025). Pakistan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Negara tersebut pun memperingatkan setiap upaya untuk mengalihkan aliran air akan diperlakukan sebagai "tindakan perang."

Retorika yang meningkat ini menandai kemerosotan tajam dalam hubungan antara kedua tetangga bersenjata nuklir itu. Hal ini menyusul serangan mematikan di Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 warga sipil. Ini merupakan insiden terburuk sejak serangan Mumbai 2008.

1. Pakistan Kecam India

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Shafqat Ali Khan, mengatakan perjanjian tahun 1960 — yang ditengahi oleh Bank Dunia untuk mengatur pembagian air di lembah Sungai Indus — tidak memuat klausul yang memperbolehkan penangguhan sepihak.

"Air adalah kepentingan nasional Pakistan yang vital — jalur kehidupan bagi 240 juta penduduknya," kata Khan, melansir amu.tv, Sabtu (26/4/2025). 

“Setiap upaya untuk menghentikan atau mengalihkan aliran air milik Pakistan akan dianggap sebagai tindakan perang dan ditanggapi dengan kekuatan penuh di seluruh spektrum kekuatan nasional,” ujarnya.

Perjanjian Perairan Indus, yang sering dianggap sebagai contoh langka kerja sama India-Pakistan, mengalokasikan hak penggunaan enam sungai utama antara kedua negara. Islamabad menuduh New Delhi telah merusak perjanjian tersebut di masa lalu, tetapi pernyataan hari Jumat tersebut merupakan pernyataan yang paling keras hingga saat ini.

2. Pakistan Tutup Perbatasan

Menanggapi keputusan India, Khan mengumumkan serangkaian tindakan balasan:, sebagai berikut:

1. Penutupan perbatasan Wagah yang berlaku segera.

2. Penangguhan semua pengecualian visa SAARC untuk warga negara India, kecuali peziarah agama Sikh.

3. Pengusiran atase pertahanan, angkatan laut, dan udara India dari ibu kota Pakistan, yang mengharuskan mereka berangkat paling lambat tanggal 30 April.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |