Surabaya, CNN Indonesia --
Pihak keluarga Reno Syahputra Dewo (24), demonstran yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tinggal kerangka di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, memilih menerima kondisi kematian korban.
Paman korban, Jemmy Yunianto (44) mengatakan, pihak keluarga menganggap peristiwa ini adalah kehendak Sang Maha Pencipta.
"Sudahlah ya ini memang istilahnya Wallahu a'lam (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya)," kata Jemmy, ditemui di rumah duka di kawasan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Sabtu (8/11) malam WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk itu [keluarga] tidak ada [curiga]. Tidak ada," tambahnya.
Jemmy juga menyebut, pihak keluarga menerima kematian Reno dan hasil tes DNA yang sudah dilakukan Polisi.
"Kita menghormati hasil tes DNA yang dilakukan sama Polri. Apapun hasilnya itu tetap kita terima. Kita sangat menghormati institusi polisi. Apapun hasilnya tes DNA itu tetap kami hormati," ucapnya.
Ketika disinggung mengenai apakah adanya langkah hukum lanjutan, Jemmy menyebut keluarga belum berpikir ke arah itu. Mereka memilih menerima kenyataan dan pasrah.
"Itu nanti yang kita pikirkan atau nanti ya. Kalau untuk sampai ke selanjutnya kayaknya enggak ada," ucapnya.
Jemmy menuturkan, pihak keluarga Reno sepenuhnya mempercayakan proses penyelidikan kepada kepolisian. "Ya, kami yakin dan mempercayai institusi polisi ya untuk melakukan tugasnya ya," kata dia. .
Sebelumnya, dua kerangka manusia ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan tidak dikenali bentuknya di Kantor Administrasi Lantai 2 Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/10). Gedung itu berdekatan dengan markas Brimob itu sempat terbakar saat demonstrasi akhir Agustus lalu.
Temuan dua kerangka tersebut lalu dilaporkan kepolisian. Menindaklanjuti itu, polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Temuan kerangka manusia tersebut lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut termasuk pengambilan sampel DNA.
Kepolisian lalu mengumumkan hasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di Kantor Administrasi Lantai 2 Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/11).
Hasilnya, tes DNA terhadap dua kerangka itu identik dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid. Reno dan Farhan adalah dua korban yang dinyatakan hilang pascagelombang demonstrasi akhir Agustus lalu.
"Nomor post mortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputera Dewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin," kata Karo Labdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti dalam konferensi pers di RS Polri.
"Nomor post mortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi," sambungnya.
Menurut dia, hal ini berdasarkan hasil identifikasi primer pada gigi dan tulang. Kemudian cocok pula dengan antemortem atau data kesehatan sebelum kematian.
(frd/wiw)

1 hour ago
2

















































