Kementerian Kebudayaan Serahkan Modul Ajar WTBOS kepada Disdik Sumbar

1 day ago 6

PADANG, METRO–Kementerian Kebuda­yaan menyerahkan Modul Ajar Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sum­bar), Kamis 21/11) di kan­tor Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.

Serah terima Modul Ajar WTBOS dilakukan Ketua Tim Kerja WTBOS Kementerian Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius, didampingi Kepala Balai Pe­les­tarian Kebudayaan Wila­yah III, Undri  dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sa­wah­lunto Hilmed.

Hadir Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar Yayat Wahyudi, Tim Penyusun Modul Ajar, Ab­na Hidayati, Prof Erniwati, dan Narasumber Penga­yaan Materi Modul Ajar WTBOS, Jonny Wongso dan lainnya.

Modul hasil kajian tim penyusun yang terdiri atas para pakar itu telah dilakukan selama satu tahun. Yayuk mengatakan, modul ini disusun, karena WTBOS adalah warisan dunia yang te­lah ditetapkan oleh UNESCO.

“Hadirnya modul ini menjadi kesempatan yang baik, karena warisan dunia kita belum banyak jumlahnya, baru enam di Indonesia. Salah satunya WTBOS. Setelah ditetapkan menjadi warisan dunia, WTBOS mau diapakan? Apa hanya cukup bangga saja. Tentunya bukan itu,” terangnya.

Kemendikbudristek pada tahun 2023 hingga tahun ini lakukan aktivasi penguatan ekosistem WTBOS. Penguatan ekosistem tidak cukup jika tidak masuk melalui jalur pendidikan. “Jalur ini terbaik, sis­te­matis efektif, efisien dan terukur. Karena itu kami menggandeng UNP untuk menyusun modul ini,” terangnya.

Modul ini sebagai platform untuk panduan WTBOS diadakan di sekolah. Ke depan, Yayuk ingin mo­dul ini dipertahankan, di­kem­bangkan dan  implementasikan ke sekolah. “Kita ingin bergandengan tangan agar pola warisan WTBOS berjalan dengan baik. Anak anak generasi ke depan dapat mengenal lebih jauh WTBOS,” harapnya.

Uji coba modul ini terang Yayuk, sudah dilakukan di SMAN 1 Solok, dan SMAN 1 Sumbar. Dari hasil uji coba, ternyata modul  ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para siswa dan guru. “Ini menambah keyakinan kami pewarisan ini harus terus dilaksanakan ke depan,” ungkap Yayuk.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius mengung­kapkan rasa syukurnya atas telah diujicobanya modul ajar WTBOS ini ke sekolah. “Kini ada modulnya tentu ja­di panduan untuk membuat kurikulum belajar. Sete­lah ini kita kumpulkan MGMP­ (Mu­sya­warah Guru Mata Pelajaran) yang terkait, seperti PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), Seja­rah, Sosiologi, dan Fisika,” ujar Barlius.

Barlius mengatakan ti­dak ada yang abadi, generasi datang dan pergi pada waktunya. “Maka kita yang se­karang ini membuat warisan yang abadi untuk generasi muda dan yang akan lahir nantinya,” ujarnya.

Menurutnya, implementasi modul ajar WTBOS di sekolah ada tiga ruang, yakni kurikuler, seperti kurikulum muatan lokal. Tetapi ini harus melalui pengakuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Lalu kokurikuler dan ekstrakurikuler, yang lempang jalannya dan sangat banyak, sehingga bisa WTBOS bisa masuk di sini.

Kokurikuler dan ekstrakurikuler inilah yang bisa diintegrasikan ke mata pelajaran PKN, Sejarah, Sosiologi, Fisika, mata pelajaran lainnya.  “Jadi, bisa Kokuri­kuler, yakni penugasan dari gu­ru mengunjungi WTBOS di Kota Sawahlunto, lalu bikin tu­gas, dan bisa juga dise­mi­­nar­kan oleh anak-anak ini,” terangnya.

Ekstrakurikuler misalnya dengan membuat pro­ject, lalu ditampilkan dalam sua­tu acara, dan mengundang para pihak. “Prinsipnya ini akan dilaksanakan di sekolah menengah atas di Sumatera Barat,” janji Barlius.

Di dalam Modul Ajar WTBOS yang diserahkan itu terdapat sekelumit Sejarah perjalanan WTBOS menjadi warisan dunia, Sejarah Tambang Batu Bara Ombilin, atribut tiga serangkai (3 Area) WTBOS, Panduan Umum P5, Mari susun rencana seperti materi WTBOS, pertanyaan pemantik, merencanakan project dan merencanakan asesmen. (fan)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |