Kisah Kahar Muzakkar yang Disebut Kebal Senjata dan Miliki Ilmu Hilang Tewas Ditembak saat Lebaran

5 days ago 12
Web Liputan Live Dini Cermat Terbaru

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 07 April 2025 |07:08 WIB

Kisah Kahar Muzakkar yang Disebut Kebal Senjata dan Miliki Ilmu Hilang Tewas Ditembak saat Lebaran

Kisah Kahar Muzakkar yang Disebut Kebal Senjata dan Miliki Ilmu Hilang Tewas Ditembak saat Lebaran

JAKARTA - Empat kompi pasukan Batalyon Infanteri 330/Para Kujang I Kodam Siliwangi diterjunkan dalam Operasi Kilat mengepung hutan dengan Sungai Lasolo, Sulawesi Tenggara, pada pengujung bulan Ramadan, 2 Februari 1965.  Di tempat itu pentolan pemberontak paling dicari negara, Abdul Kahar Muzakkar terdeteksi.

Yonif 330/ Para Kujang I bertugas di bawah pimpinan Mayor Yogie S Memet, membantu Kodam Hasanuddin yang dikomando Kolonel M Jusuf yang kelak menjadi Panglima ABRI dan Yogie Danjen Kopassus. Pengepungan Kahar dipimpin Kolonel Solichin GP.

Dalam Operasi Kilat ini, dilibatkan pula Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Kehadiran pasukan elite Baret Merah ini diharapkan bisa menutup akses kabur bagi Kahar dan kelompoknya.

Semua pasukan telah memenuhi semua sisi gunung tempat persembunyian pemimpin pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sulawesi Selatan tersebut. Konon Kahar Muzakkar dikenal sebagai sosok yang mistis dan mempunyai ilmu hilang hingga kebal terhadap peluru.

“Tepat pukul 04.00 subuh, satu peleton pasukan Kujang I mulai bergerak melakukan penyusupan senyap hingga jarak sangat dekat tanpa diketahui lawan,” kata Iwan Santosa dan EA Negara dalam buku ‘Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus’ dikutip, Senin (7/4/2025).

Perburuan Kahar Muzakkar melalui jalan berliku. La Domeng, panggilan masa kecil Kahar, menempuh jalan pemberontakan sejak 1952 dengan bergabung dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) bentukan SM Kartosoewirjo.

Pada 7 Agustus 1953, Kahar memproklamirkan Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia (NII). Dia sekaligus diangkat menjadi Panglima Divisi IV TII.

Sebulan sebelumnya atau pada Januari 1965, seorang perwira kepercayaan Kahar, yakni Letkol TII Kadir Junus menyerah kepada TNI. Dia lantas membocorkan tempat persembunyian Kahar, yakni di sekitar Sungai Lasolo. Tetapi menurut M Jusuf, kepastian lokasi La Domeng didapat pada 22 Januari 1965.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |