
Ilustrasi.
JAKARTA – Korban tewas musibah tenggelamnya kapal migran ilegal di dekat Langkawi, Malaysia, yang berdekatan dengan perbatasan Thailand, telah bertambah menjadi setidaknya 21 orang pada Selasa (11/11/2025). Operasi pencarian dan penyelamatan yang telah memasuki hari ketiga berhasil menyelamatkan 13 orang, namun puluhan lainnya masih hilang.
Penjaga Pantai Malaysia memperkirakan kapal tersebut membawa sekitar 70 orang saat terbalik pada Minggu (9/11/2025).
Mereka yang berada di kapal tersebut diyakini termasuk di antara 300 orang—sebagian besar dari etnis Rohingya—yang meninggalkan negara bagian Rakhine yang miskin di Myanmar dua minggu lalu, menurut pihak berwenang Malaysia.
Kapal lain yang membawa 230 penumpang masih hilang.
Otoritas maritim Malaysia memperkirakan operasi yang melibatkan pencarian di permukaan laut dan udara ini akan berlangsung selama tujuh hari.
Setidaknya satu jenazah yang ditemukan adalah seorang anak, kata pihak berwenang, sebagaimana dilansir BBC.
Dari 13 jenazah yang diselamatkan, 11 adalah warga Rohingya dan dua warga Bangladesh.


















































