Siswa keracunan makanan program MBG (foto: dok ist)
CIANJUR - Belasan siswa SMP 1 PGRI Cianjur mengalami diduga keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang disediakan pihak sekolah pada Senin (21/4/2025), setelah sebelumnya kasus dugaan keracunan makanan menimpa puluhan siswa SMA MAN 1 Cianjur.
Sebanyak 14 siswa SMP 1 PGRI Cianjur dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur setelah mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, pusing, sakit perut, dan diare pada Selasa (22/4/2025). Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya merupakan siswa perempuan dan lima laki-laki.
“RSUD Sayang Cianjur kembali menerima pasien dugaan keracunan makanan yang bermula dari kejadian kemarin. Hari ini kami menerima 15 pasien, 14 dari SMP 1 PGRI dan satu dari MAN 1 Cianjur,” ujar Humas RSUD Sayang Cianjur, Raya Sandi.
Sebelumnya, kasus serupa juga dialami oleh 52 siswa MAN 1 Cianjur. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, para siswa SMP 1 PGRI dan MAN 1 Cianjur diduga mengonsumsi makanan dari dapur umum yang sama dalam program MBG.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Fahri Zulfikar Lubis menyatakan, bahwa proses distribusi makanan bergizi telah sesuai prosedur. Ia menjelaskan bahwa makanan yang disalurkan ke sembilan sekolah telah melalui uji kelayakan konsumsi.
Menurutnya, makanan yang dikonsumsinya terdiri dari mie, ayam suwir, tempe goreng, dan semangka.
“Kami selalu melakukan kontrol. Setelah makanan dimasak dan diolah, kami uji kelayakannya terlebih dahulu. Saya dan ahli gizi sendiri mencicipi makanan tersebut sebelum dikirim ke sekolah-sekolah,” kata Fahri.
Meski demikian, Fahri belum dapat memastikan apakah gejala yang dialami para siswa merupakan keracunan makanan. Ia menyebut pihaknya masih melakukan penelusuran dan menganggap para siswa sebagai korban terdampak dari konsumsi makanan program MBG.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit terus memberikan perawatan intensif kepada para siswa yang terdampak, sementara penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab keracunan masih berlangsung.
(Awaludin)