Laporan CrowdStrike Ungkap Lonjakan Serangan Ransomware Berbasis AI di Asia Pasifik dan Jepang

4 hours ago 7

Laporan CrowdStrike Ungkap Lonjakan Serangan Ransomware Berbasis AI di Asia Pasifik dan Jepang

Ilustrasi.

JAKARTA – Perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS) CrowdStrike merilis 2025 APJ eCrime Landscape Report, yang mengungkap perkembangan signifikan dalam ekosistem kejahatan siber berbahasa Mandarin di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ). Laporan tersebut mengungkap bahwa meski pemerintah China memperketat pembatasan internet dan memberantas aktivitas kejahatan siber, marketplace bawah tanah tetap menjadi pusat transaksi ilegal dengan nilai miliaran dolar AS.

Disebutkan dalam laporan tersebut, marketplace anonim seperti Chang’an, FreeCity, dan Huione Guarantee beroperasi di clearnet, darknet, serta platform Telegram, menyediakan tempat aman bagi pelaku berbahasa Mandarin untuk membeli dan menjual kredensial curian, kit phishing, malware, dan layanan pencucian uang. Huione Guarantee dikabarkan memproses transaksi sekitar USD 27 miliar sebelum mengalami gangguan pada 2025.

Secara bersamaan, laporan ini menyoroti lonjakan serangan ransomware berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin menantang. AI mempercepat dan memperluas setiap tahap dalam rantai serangan, mulai dari rekayasa sosial hingga pengembangan malware otomatis, sehingga memunculkan generasi baru pelaku dengan kampanye “Big Game Hunting” yang menargetkan organisasi bernilai tinggi, khususnya di India, Australia, dan Jepang.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |