Mahasiswa FKG Unhas Makassar Ditemukan Tewas di Kontrakan

8 hours ago 4

Makassar, CNN Indonesia --

Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) ditemukan meninggal dunia di dalam rumah kontrakannya di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Iya, korban ditemukan sudah meninggal dunia oleh temannya, setelah dihubungi melalui ponselnya, namun tidak ada respon," kata Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban bernama drg. Ismawan Hajwan merupakan mahasiswa PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Unhas semester tiga ditemukan pertama kali oleh rekannya Kamis (8/5) sekitar pukul 10.00 WITA.

Rekannya curiga korban tidak pernah terlambat datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, namun korban hari itu belum datang ke rumah sakit sementara pasiennya sudah menunggu.

"Kemudian dua rekannya berinisiatif datang ke rumahnya, setelah pintu diketuk-ketuk dan tidak ada respon, sehingga rekannya menelpon, kemudian terdengar suara dering telepon dari dalam rumah. Kemudian rekannya mendobrak pintu dan menemukan korban sudah terlentang di kursi dengan kondisi badan membiru dan kaku," ungkapnya.

Saat diperiksa, di atas meja ditemukan beberapa obat biasa yang dikonsumsi oleh penderita jantung, hipertensi dan kolesterol.

"Obat jantung tersebut telah dikonsumsi sebanyak dua butir. Saat diperiksa tanda-tanda vital dipastikan korban sudah meninggal dunia," jelasnya.

Menurut Ishaq berdasarkan keterangan rekan-rekannya, bahwa korban masih melakukan aktivitas pelayanan sebagai mahasiswa PPDGS atau dokter residen di RSGM Unhas tanpa ada keluhan sakit, Rabu (7/5) kemarin, dan masih sempat berdiskusi dengan rekannya.

"Pihak keluarga memutuskan agar jenazah almarhum diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian. Saat ini jenazah almarhum drg. Ismawan Hajwan sedang dalam proses untuk diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar," katanya.

Sementara itu, Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto mengatakan, bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya kepada keluarga korban dalam proses pemeriksaan jenazah korban di RS Bhayangkara Makassar agar tidak ada spekulasi atau dugaan-dugaan terkait penyebab kematian almarhum.

"Kami akan mendukung sepenuhnya seluruh upaya keluarga sebagai wujud komitmen kami terhadap mahasiswa," kata Irfan.

Irfan menegaskan tidak pernah mentolerir terhadap praktik kekerasan dan perundungan di FKG Unhas setelah maraknya kasus kekerasan yang terjadi di program pendidikan spesialis.

Menurut Irfan bahwa Unhas ada kebijakan yang sangat ketat terkait kode etik program pendidikan spesialis.

"Tidak ada yang perlu kami tutup-tutupi, karena kami yakin praktik pendidikan di PPDGS Unhas berlangsung sesuai prosedur dan mekanisme yang mengutamakan humanisme," terangnya.

Terpisah, Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf mengaku belum mendapatkan informasi terkait kejadian mahasiswa PPDGS Gigi Unhas ditemukan tewas di dalam rumahnya.

"Belum ada laporan," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com.

(mir/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |