CNN Indonesia
Rabu, 16 Apr 2025 13:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Prancis mengusir 12 diplomat Aljazair dari negaranya usai 12 pejabat Paris diplomat oleh Aljir.
"Menanggapi keputusan mereka yang tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dimengerti, kami mengusir 12 diplomat Aljazair dan memanggil duta besar kami untuk konsultasi," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel-Barrot di X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barrot mengatakan keputusan ini diambil karena Aljazair memilih "eskalasi".
Meski begitu, ia menegaskan Prancis selalu membuka ruang dialog dan tidak ingin ada pembicaraan sepihak.
Kabar pengusiran diplomat Aljazair ini telah dibenarkan oleh kepresidenan Prancis.
Dalam sebuah pernyataan, Istana Elysee menyebut otoritas Aljazair bertanggung jawab atas kemerosotan hubungan bilateral kedua negara.
"Dalam konteks yang sulit ini, Prancis akan membela kepentingannya dan akan terus meminta Aljazair untuk sepenuhnya menghormati kewajibannya terhadap kami, khususnya terkait keamanan nasional dan kerja sama kami di bidang migrasi," demikian pernyataan Istana Elysee.
Istana menekankan tuntutan ini berjalan beriringan dengan ambisi Prancis untuk memulihkan hubungan dengan Aljazair.
"Baik Prancis maupun Aljazair berkepentingan untuk melanjutkan dialog. Presiden Prancis meminta otoritas Aljazair menunjukkan tanggung jawab dalam kerangka dialog yang menuntut dan konstruktif yang dimulai pada 31 Maret dengan Presiden Aljazair," lanjut pernyataan Istana.
Pada Senin (14/4), Aljazair memerintahkan 12 pejabat di Kedutaan Prancis untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.
Perintah itu disampaikan setelah pengadilan Prancis mendakwa tiga warga Aljazair atas tuduhan terkait terorisme. Salah satu terdakwa bekerja untuk konsulat Aljazair di Prancis.
Kementerian Luar Negeri Aljazair menyatakan penangkapan pejabat konsuler mereka pada 8 April merupakan "fitnah" dan "pelanggaran nyata terhadap norma-norma diplomatik."
Kemlu Aljazair pun menyalahkan Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau atas pelanggaran kedaulatannya serta atas bangkitnya krisis diplomatik kedua negara.
Pada Jumat (11/4), jaksa Prancis mendakwa tiga warga Aljazair atas dugaan terlibat dalam penculikan seorang influencer Aljazair, Amir Boukhors, di pinggiran kota Paris pada April 2024.
Boukhors merupakan penentang pemerintah Aljazair. Ia memiliki lebih dari satu juta pengikut di media sosial TikTok.
(blq/bac)