Marak Aksi Paedofil Sasar Anak ke Toilet Umum Sendirian, Orangtua Diminta Lebih Waspada!

4 hours ago 2

Marak Aksi Paedofil Sasar Anak ke Toilet Umum Sendirian, Orangtua Diminta Lebih Waspada!

Marak Aksi Paedofil Sasar Anak ke Toilet Umum Sendirian. (Foto: TikTok)

JAKARTA - Di tengah hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari, sering kali orang tua terlalu percaya bahwa ruang publik yang ramai, seperti mal atau SPBU, adalah tempat yang aman bagi anak-anak.

Namun fakta menunjukkan sebaliknya. Kasus-kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di toilet umum menjadi pengingat pahit bahwa pedofil bisa mengintai di mana saja, bahkan di tempat yang tampak aman sekalipun. Orangtua harus lebih waspada akan bahaya pelaku paedofilia di lingkungan sekitar.

Belum lama ini, sebuah video dari akun TikTok @hilyaaufaa menjadi viral karena memperingatkan orang tua agar tidak pernah membiarkan anak pergi sendirian ke toilet umum.

Kalimatnya sederhana namun mengena: “Mau semandiri apapun anakmu, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan.” Video ini memicu gelombang kesadaran dan juga cerita memilukan dari warganet yang pernah mengalami atau menyaksikan langsung kejadian serupa.

Banyak warganet membagikan pengalaman pribadi yang memilukan di kolom komentar. Cerita-cerita ini menjadi bukti nyata betapa serius dan nyata ancaman kekerasan seksual terhadap anak-anak.

“Dapat cerita dari tetangga, anak temannya yang masih TK dibiarkan masuk toilet umum sendiri. Anak cowok, orang tuanya kira tempat se-elit itu pasti aman. Tapi anaknya nggak keluar-keluar. Ternyata ditemukan duduk di atas wastafel, shock berat, karena habis disodomi. Dan sampai sekarang nggak tahu siapa pelakunya.” — @fia***

“Saya pernah lihat anak kecil masuk toilet umum di mal sendiri. Ada pria dewasa yang mengikuti dari belakang. Saya kira itu ayahnya, tapi gerak-geriknya aneh. Saya pura-pura jadi ibunya, ajak anak itu keluar. Pria itu langsung kabur. Pas ketemu orang tua si anak, mamanya gemetar dan menangis peluk anaknya. Syok banget.” — @yas***

“Anak saya usia 12 tahun, pergi ke toilet sendiri di mal yang sudah biasa kami kunjungi. Lama tidak kembali, dia datang dengan wajah tegang, minta pulang sambil menahan tangis. Ternyata saat di bilik, ada tangan orang dewasa berusaha meraih dia dari bawah pintu, lalu menyemprotkan air dan memperlihatkan alat kelaminnya. Anak saya trauma berat, sampai tidak mau melihat CCTV dan histeris saat diminta bersaksi.” — @lul***

“Anak saya usia 7 tahun ke toilet SPBU. Saat keluar, dia menangis dan bilang ada pria yang pegang dada dan area sensitifnya, bahkan mau menarik ke dalam. Untungnya dia menggigit tangan pelaku. Pelaku tertangkap di CCTV tapi tidak bisa dikenali karena pakai helm dan masker. Saya menyesal seumur hidup.” — @thr***

Mengapa Ini Harus Menjadi Perhatian Serius?

Kekerasan seksual terhadap anak bukan hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis jangka panjang yang seringkali sulit disembuhkan. Rasa malu, takut, dan ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan kejadian membuat banyak kasus akhirnya tidak dilaporkan secara resmi, atau gagal diproses hukum karena kurangnya bukti dan kesaksian yang kuat.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |