
Mendorong Infrastruktur Berkelanjutan: Sinergi Paiton Energy dan Pemkab Probolinggo melalui Inovasi FABA (Foto: Rivan/Okezone)
PAITON - Kolaborasi antara PT Paiton Energy (PE) dan pemerintah daerah Probolinggo menunjukkan langkah progresif dalam memadukan ketahanan energi, tanggung jawab lingkungan, dan pembangunan infrastruktur desa.
Melalui pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara, Fly Ash and Bottom Ash (FABA), perusahaan tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga secara aktif berkontribusi pada peningkatan infrastruktur dan ekonomi sirkular masyarakat.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang mengira FABA itu limbah berbahaya. Padahal FABA kini diklasifikasikan sebagai limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3).
"Status dari fly ash dan bottom ash ini sudah dikeluarkan dari B3. Nah ini masih banyak masyarakat yang belum paham. Masih ada yang salah persepsi fly ash dan bottom ash itu B3," ujar President Director PT POMI Sugiyanto saat ditemui di Probolinggo, Jumat (7/11/2025).
1. FABA Non-B3: Inovasi Paving Block untuk Memperkuat Desa
Fokus utama sinergi ini terletak pada inovasi pemanfaatan FABA, residu dari proses pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dioperasikan PE. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021, FABA kini diklasifikasikan sebagai limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3), membuka peluang besar untuk pemanfaatan ulang yang aman dan berkelanjutan.
Alih-alih menjadi masalah lingkungan, FABA diolah menjadi berbagai material konstruksi berkualitas tinggi, terutama Eco Paving Block FABA dan material untuk jalan beton. Produk ini telah teruji oleh Laboratorium Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan memenuhi standar kualitas konstruksi, bahkan mencapai kelas mutu K300 ke atas.
Hingga saat ini, PE dan PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia (POMI) telah mendistribusikan lebih dari 160.000 unit eco paving block (dari target 350.000 unit), mencakup area seluas 8.140 m² di berbagai desa penerima, termasuk Desa Segaran, Tlogoargo, Andungsari, dan Ranuagung. Selain paving block, perusahaan juga menyediakan 600 ton material FABA untuk pembangunan alas dan akses jalan di area publik.
Pemanfaatan FABA ini menghadirkan manfaat ganda bagi masyarakat penerima:
• Infrastruktur: Perbaikan dan pembangunan jalan desa yang lebih kuat dan tahan lama.
• Ekonomi Sirkular: Menjadikan FABA sebagai bahan baku produk unggulan desa, mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mendukung pengembangan ekowisata.
• Kesejahteraan: Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penciptaan nilai tambah dari limbah.


















































