Jakarta, CNN Indonesia --
Seseorang diwajibkan berpuasa sebelum melakukan medical check-up (MCU). Apa alasannya?
Puasa sebelum MCU bukan sekadar aturan tanpa alasan. Ada hal penting di balik anjuran ini, terutama soal keakuratan hasil pemeriksaan laboratorium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter di RS Bethsaida Gading Serpong Jessica Louisa mengatakan, puasa sebelum MCU adalah bagian dari standarisasi laboratorium.
"Itu standarisasi dari lab. Tergantung satuan pemeriksaan med-check. Kan, ada pemeriksaan gula puasa, asam urat, dan lainnya," kata dokter yang bertugas untuk MCU di RS Bethsaida di Tangerang, Selasa (29/4).
Jessica menyebut, setiap pemeriksaan memiliki kebutuhan puasa yang berbeda. Tapi secara umum, durasi puasa yang dianjurkan adalah 12 jam sebelum pengambilan sampel darah.
Artinya, jika Anda akan melaksanakan MCU jam 8 pagi, maka sudah harus berhenti makan sejak jam 8 malam sebelumnya. Minum air putih masih diperbolehkan, tapi makanan dan minuman manis harus ditahan dulu.
Menurut Jessica, puasa ini dibutuhkan untuk memastikan hasil pemeriksaan lebih akurat dan tidak bias oleh konsumsi makanan terakhir. Beberapa parameter kesehatan sangat dipengaruhi oleh asupan makanan, terutama berikut.
1. Gula darah puasa
Jika Anda makan sebelum tes, kadar gula darah bisa naik secara alami dan menutupi indikasi awal prediabetes atau diabetes.
2. Kolesterol dan trigliserida
Lemak dalam makanan bisa menyebabkan kadar trigliserida melambung tinggi dalam waktu singkat.
3. Asam urat
Meski sebagian besar berasal dari metabolisme tubuh, makanan juga bisa memicu lonjakan sementara.
4. Tekanan darah dan fungsi hati
Beberapa zat dalam makanan bisa memengaruhi nilai-nilai ini secara sementara.
"Pentingnya puasa itu ya untuk lihat reagen-reagen yang perlu puasa, termasuk tekanan darah, kolesterol, dan gula darah," kata Jessica.
(tis/asr)