Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dikecam karena menggelar pertemuan diam-diam dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pada Selasa (15/4) lalu.
Middle East Eye (MEE) mengungkapkan Gideon Saar tengah melakukan kunjungan pribadi ke Inggris pekan ini, dan kemudian melaporkan pada malam harinya bahwa Saar telah bertemu dengan Menlu Inggris di London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan yang tertutup ini pun langsung menuai kritik keras dari sejumlah anggota parlemen Inggris dan politikus lainnya. Sebab, pertemuan ini berlangsung dengan perwakilan dari pemerintahan yang dituduh melakukan pelanggaran HAM terlebih kejahatan perang.
Dalam kunjungan itu, Lammy dikabarkan sempat mengkritik blokade Israel terhadap Gaza serta ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Anggota parlemen independen Ayoub Khan mengatakan kepada MEE bahwa "sungguh memalukan dan sangat mengecewakan" Lammy bersedia bertemu dengan Saar, terlebih lagi "di saat Israel sedang melakukan salah satu kampanye militer paling brutal dan menghancurkan dalam sejarah modern."
"Kunjungan Saar seharusnya tidak diizinkan sama sekali," ucap Yaoub Khan.
"Retorika dan kebijakannya secara terang-terangan bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional dan prinsip dasar kemanusiaan," paparnya menambahkan.
Kunjungan seorang menteri senior Israel ini menjadi sangat kontroversial karena bertepatan dengan dikeluarkannya surat perintah penangkapan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Wakil pemimpin Partai Hijau, Zack Polanski, mengatakan kepada MEE pada Rabu (16/4) bahwa pertemuan Lammy dengan Saar "menunjukkan sikap menghina terhadap kekhawatiran besar mayoritas rakyat Inggris yang ingin pembunuhan ini dihentikan."
Ia juga menyoroti bahwa Lammy belum lama ini mengkritik Israel karena menolak masuk dua anggota parlemen dari Partai Buruh, Abtisam Mohamed dan Yuan Yang, yang datang sebagai bagian dari delegasi parlemen.
"Bagaimana dengan solidaritas yang sama terhadap banyaknya warga sipil tak bersalah yang dibantai?" tanya Polanski.
"Bagaimana dengan solidaritas yang sama untuk menantang negara yang masih kita pasok senjata, padahal mereka sedang melakukan genosida?"
Anggota parlemen independen Iqbal Mohamed mengatakan Saar tidak seharusnya disambut di Inggris selagi negara Zionis itu terus menggempur rakyat Palestina, membunuh tenaga kesehatan, dan mengebom rumah sakit, pemukiman warga, serta tempat ibadah.
"Menteri Luar Negeri kita seharusnya memanfaatkan pertemuan itu untuk memberi tahu rekannya bahwa pemerintahan Buruh akan segera menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas kejahatan perang," kata Mohamed.
"Sayangnya, Menlu kita bukan hanya gagal memahami makna kata 'genosida', tapi juga gagal bertindak atasnya."
Sementara itu, anggota parlemen dari Partai Buruh, Zarah Sultana, menulis di platform media sosial X merespons laporan MEE tentang kunjungan Saar.
"Gideon Saar, dan seluruh pejabat Israel yang terlibat dalam genosida terhadap rakyat Palestina, kalian tidak diterima di Inggris."
Kementerian Luar Negeri Inggris menolak memberikan komentar ketika dimintai tanggapan terkait kunjungan diam-diam Saar ini. Hingga kini, detail resmi kunjungan Saar ke London juga tidak diungkap pemerintah.
(rds)