Mensos soal Isu Terduga Ledakan SMA 72 Korban Bully: Jangan Spekulasi

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul merespons isu terduga pelaku ledakan SMA 72 Jakarta Utara yang disebut-sebut merupakan korban bullying.

"Itu (terduga pelaku diklaim korban bullying) nanti tunggu pengumuman dari Kepolisian (Polri) lah, jadi kita jangan berspekulasi," tegasnya usai menjenguk korban di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Minggu (9/11).

"Untuk kasus ini (ledakan di SMA 72 Jakarta Utara) sekali lagi kita tidak berani berspekulasi, kita tunggu penjelasan resmi dari Kepolisian," sambung Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Mensos Saifullah Yusuf mewanti-wanti bahaya bullying atau tindakan perundungan tersebut. Ia menegaskan bullying menjadi satu dari tiga hal yang mesti dicegah, selain kekerasan fisik dan seksual serta intoleransi.

Gus Ipul menegaskan dirinya tidak secara spesifik membahas tentang kasus ledakan yang terjadi di SMA 72. Ia hanya mengajak semua pihak mencegah tindakan bullying.

"Memang sebenarnya tidak hanya kasus ini, tapi secara umum kita harus cegah adanya bullying di sekolah ... Kita harapkan ini semua sama-sama menyadari bahwa bullying itu memang berakibat panjang. Bisa jadi korban itu ke depan bisa jadi pelaku," wanti-wanti sang menteri.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu kemudian menjelaskan para korban ledakan SMA 72 yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih masih trauma. Oleh karena itu, Kementerian Sosial bersama Polri dan pihak rumah sakit bakal melakukan proses trauma healing.

Namun, ia belum bisa memastikan berapa lama proses trauma healing selesai. Gus Ipul menegaskan semuanya tergantung kondisi masing-masing korban.

"Tim kami nanti, tentu bersama orang tua, nanti secara rutin akan bertemu. Kita akan lakukan asesmen, termasuk dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)," bebernya.

"Kementerian Sosial memberikan dukungan-dukungan yang diperlukan setelah nanti dari rumah sakit ini, mulai dari rehabilitasi, masa-masa pemulihan, sampai nanti mungkin jika diperlukan dengan program-program pemberdayaan," sambung Mensos Saifullah.

Saat ini, masih ada 13 pasien yang dirawat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan semuanya diklaim membaik. Gus Ipul merinci 11 orang berada di ruang rawat inap, 1 pasien di High Care Unit (HCU), dan 1 lainnya di Intensive Care Unit (ICU).

Insiden ledakan sebelumnya terjadi di SMA 72 yang berlokasi di Jalan Prihatin Nomor 87, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB.

Asal ledakan dari masjid yang terletak di dalam lingkungan sekolah. Masjid SMA 72 kala itu dipenuhi jemaah yang sedang melaksanakan salat Jumat.

Total korban dalam insiden ledakan itu mencapai 96 orang. Masih ada 28 pasien yang dirawat, yakni 13 orang di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, 14 orang di RS Yarsi, dan 1 orang lainnya di RS Pertamina Jaya.

(skt/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |