Menteri HAM Ultimatum Sekolah Serius Tangani Kasus Perundungan

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai instansi pemerintah maupun pihak swasta yang mengelola pendidikan tidak serius menangani kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar.

Hal itu disampaikan Pigai merespons marak kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Teranyar, kasus tersebut menimpa seorang siswa SMP Negeri Kota Tangerang Selatan berinisial MH (13).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, maupun juga pihak swasta yang mengelola pendidikan tidak serius menangani bullying," ujar Pigai di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/11).

Dia memberi ultimatum kepada instansi pendidikan termasuk juga pihak swasta selama satu bulan untuk secara serius membuat peraturan yang bisa meniadakan tindakan perundungan.

Di lain sisi, Pigai mengatakan kementeriannya juga akan menyiapkan Peraturan Menteri HAM tentang anti-perundungan.

"Dalam satu bulan minimal harus ada tindakan konkret, terutama dalam regulasi yang maksimum," kata dia.

"Kalau itu tidak dilakukan, maka Kementerian HAM akan mengeluarkan Peraturan Menteri Hak Asasi Manusia yang mengatur tentang anti-bullying," tegasnya.

Sementara itu, teruntuk MH (13) yang menjadi korban perundungan, kondisi kesehatannya mengalami penurunan hingga lemas tak bisa beraktivitas.

Kakak korban, Rizky, menuturkan adiknya sudah menjadi korban bullying beberapa kali sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Puncak dugaan aksi bullying terjadi pada Senin (20/10). Saat itu korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.

"Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin 20 Oktober yang dipukul kepalanya pakai kursi," kata Rizki ketika dikonfirmasi, Senin (10/11).

Setelah kejadian itu, pada Selasa (21/10), korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.

"Sehari setelah pem-bully-an itu dia baru mengadu ke keluarga karena sudah tidak kuat menahan sakit di kepalanya," ungkapnya.

Saat pihak keluarga melakukan pendalaman, ternyata korban mengaku sudah sering menerima bullying mulai dari dipukul hingga ditendang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan, Deden Deni, menyatakan pihaknya sudah memediasi orang tua dari korban dan terduga pelaku.

"Sudah kami mediasi masing-masing orang tua sudah ketemu dengan pihak sekolah juga," kata Deden.

"Kami juga berkunjung ke rumah orang tua untuk memastikan kondisi anak," pungkasnya.

(ryn/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |