
Kebutuhan pembangunan sekolah rakyat hingga rehabilitasi madrasah di 2026. (Foto: Okezone.com/PU)
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengajukan tambahan anggaran Rp43,41 triliun untuk mengakomodir sejumlah proyek prioritas Presiden Prabowo di 2026. Tambahan anggaran mencakup kebutuhan pembangunan sekolah rakyat, rehabilitasi madrasah, penanganan inpres irigasi daerah, dan inpres jalan daerah.
Menteri Dody menjelaskan, tahun depan terdapat sejumlah target pembangunan sekolah rakyat sebanyak 204 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Program ini memerlukan tambahan anggaran total sebesar Rp13,19 triliun di tahun 2026. Anggaran tersebut mencakup usulan tambahan untuk melunasi kontrak tahunan (MYC) tahun 2025-2026 sebesar Rp3,19 triliun, serta pengadaan kontrak baru sebesar Rp10 triliun untuk proyek MYC 2026-2027.
"Tahun 2026 kami juga melanjutkan pekerjaan sesuai dengan amanat dari Instruksi Presiden (Inpres)," ujarnya dalam Rapat Kerja Bersama Komisi V DPR RI, Senin (17/11/2025).
Lebih lanjut, Dody menjelaskan bahwa untuk rehabilitasi madrasah tahun 2026 diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp220 miliar untuk single year contract (SYC). Target program rehabilitasi madrasah di tahun 2026 akan menyasar 1.000 unit sekolah. Program rehabilitasi sekolah rakyat ini merupakan amanat dari Inpres Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan & Revitalisasi Sekolah serta Digitalisasi Pembelajaran.
"Untuk rehabilitasi madrasah ditargetkan 1.000 unit, teralokasi dalam DIPA 2026 sebesar Rp22 triliun, merupakan kelanjutan MYC. Kemudian Rp277 miliar untuk single year contract tahun 2026," lanjutnya.
















































