MYANMAR, METRO–Timnas Indonesia akan mengawali persaingan di Piala AFF 2024 menghadapi Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12) pukul 19.30 WIB.
Sejauh ini, rekor pertemuan Indonesia vs Myanmar di Piala AFF sangat didominasi skuad Garuda. Duel sudah berlangsung lima kali. Indonesia tercatat tidak pernah kalah. Anak-anak Merah Putih nyaris membukukan rekor sempurna, yakni empat kemenangan dan satu imbang kontra Myanmar.
Keduanya pun tercatat tidak pernah absen mengikuti Piala AFF. Dari 14 edisi sebelumnya, mereka selalu ikut berpartisipasi. Terdapat lima pertemuan selama edisi tersebut. Semua pertemuan selalu terjadi di fase grup.
Selain tanpa kekalahan, catatan skuad Garuda tentu juga sangat bagus dalam lima pertemuan kontra Myanmar. Timnas mencetak 20 gol ke gawang Myanmar. Sebaliknya, Myanmar hanya mampu menjebol gawang Indonesia sebanyak tiga kali saja.
Sementara itu pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, diprediksi masih akan memakai skema 3-4-2-1 di laga Piala AFF 2024 nanti. Formasi itu bisa saja bertransformasi menjadi 3-4-3 atau 3-5-2 di lapangan. Bahkan saat bertahan bisa saja berubah menjadi 5-3-2. Pada intinya, cara main tidak akan jauh berbeda dengan skuad timnas yang bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal menarik adalah menanti siapa saja yang akan dimainkan Shin. Pasalnya dari 24 pemain yang dibawa ke Myanmar, 16 pemain di antaranya belum pernah melakoni debut bersama timnas senior.
Walau, terdapat 12 pemain yang sempat masuk skuad Indonesia U19 asuhan Shin di Piala AFF U19 2022 lalu. Mereka adalah Cahya Supriadi, Erlangga Setyo, Kadek Arel, Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Mikael Tata, Marselino Ferdinan, Arkhan Fikri, Zanadin Fariz, Hokky Caraka, Ronaldo Kwateh, dan Alfriyanto Nico.
Dari posisi kiper, Cahya diprediksi masih akan menjadi kiper utama tim nasional. Sebenarnya dari tiga kiper yang dibawa Shin, semuanya belum pernah debut di timnas senior tapi pernah main di timnas junior. Selain Cahya ada juga Erlangga dan Daffa Fasya.
Berbicara jam terbang, Cahya lebih berpengalaman musim ini. Bersama Bekasi City FC, Cahya tercatat telah bermain sembilan kali musim ini. Erlangga bersama PSPS Riau telah bermain tiga kali sedangkan Daffa belum pernah main di Borneo FC.
Namun, sejak timnas era Shin Tae-yong, Cahya adalah kiper yang paling dipercaya dibanding dua rekannya yang lain. Cahya tercatat bermain 14 kali dan bahkan selalu menjadi kiper andalan di tim Indonesia U19 yang bermain di Piala AFF U19 2022 asuhan Shin.
Kemudian di posisi tiga bek sejajar, tiga bek yang kemungkinan akan dimainkan Shin adalah Kakang, Ferarri, dan Kadek. Shin jelas sangat mengenal ketiganya karena turut menjadi bagian skuad yang ia pilih untuk Piala AFF U19 2022.
Dari ketiganya, Ferrari rasanya pasti menjadi andalan mengingat ia telah mengemas empat caps di timnas senior. Ferrari pun rutin dipanggil Shin ke timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia 2026 walau terkadang tidak dimainkan.
Kemudian Kakang dan Kadek juga bisa menjadi tumpuan di lini belakang. Walau belum pernah debut di timnas senior, tapi mereka pernah dijajal Shin di timnas junior. Salah satu parameternya adalah keduanya rutin bermain di level klub.
Bersama Persib Bandung, musim ini Kakang telah bermain sembilan kali dengan total 799 menit bermain. Kadek di sisi lain memang baru bermain empat kali bagi Bali United karena disibukkan dengan agenda bersama Timnas U19. Tapi sejak musim lalu Kadek sudah menjadi andalan dan bahkan dipercaya Stefano Cugurra bermain 16 kali bagi Tim Serdadu Tridatu.
Posisi dua bek sayap rasanya akan sah menjadi milik Asnawi Mangkualam di sisi kanan dan Pratama Arhan di sisi kiri. Keduanya merupakan pemain langganan di era Shin.
Asnawi bermain 48 kali bagi Shin sedangkan Arhan 64 kali. Jumlah 64 laga di era Shin itu menjadikan Arhan sebagai pemain dengan caps terbanyak kedua di era Shin setelah Witan Sulaeman (70 caps). Arhan sejajar dengan Rizky Ridho yang juga memiliki 64 caps.
Lalu dua gelandang tengah memiliki banyak opsi. Ada Robi Darwis, Zanadin, Marselino, Arkhan, maupun Rivaldo Pakpahan.
Melihat situasi, Arkhan Fikri dirasa menjadi satu nama yang dipastikan menjadi starter. Ia telah menjadi andalan Shin sejak lama, mengemas 31 penampilan bagi timnas semua kelompok umur asuhan Shin, dan memiliki empat caps di timnas senior. Arkhan juga turut menjadi tumpuan timnas di Piala Asia U23 2024 lalu.
Setelahnya posisi dua pemain di belakang striker kemungkinan akan menjadi milik Marselino dan Rafael Struick. Tapi khusus Struick, ia belum tentu akan menjadi starter mengingat dikabarkan baru akan bergabung dengan tim pada 8 Desember. Jika memang belum menjadi starter, Marselino bisa ditemani Alfriyanto Nico atau Ronaldo Kwateh.
Ronaldo sangat mungkin menjadi pilihan utama jika Struick belum fit bermain setelah melalui perjalanan panjang dari Australia. Pasalnya Ronaldo tercatat 30 kali bermain di tim asuhan Shin. Termasuk di antaranya dua caps bersama timnas senior walau hanya dalam dua laga uji coba menghadapi Timor Leste.
Terakhir di posisi ujung tombak, Hokky Caraka masih menjadi pilihan terbaik saat ini. Hokky tercatat 28 kali bermain bagi Shin dengan koleksi 12 gol dan satu assist. Statistik yang bisa membuatnya menjadi pilihan utama dibandingkan Arkhan Kaka.
Myanmar, di sisi lain, akan mengandalkan pengalaman mereka. Ini untuk merusak harapan Indonesia dengan memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
Tim ini dilatih oeh mantan pemain internasional Myo Hlaing Win dan, dengan kapten Maung Maung Lwin, Soe Moe Kyaw, Hein Phyo Win, Lwin Moe Aung, dan Than Paing. Mereka memiliki nama-nama besar yang tersebar di seluruh lapangan.
Sejak mengambil alih, Myo membawa ‘The White Angels’ meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang melawan Srilanka pada pertandingan pertama, Oktober lalu. Namun, sejak itu mereka mengalami kekalahan dari Singapura dan Lebanon.
Myanmar telah mencapai babak semifinal Piala AFF,, yaitu pada 2004 dan 2016. Namun, penampilan mereka baru-baru ini berakhir dengan kekecewaan, dengan mereka tersingkir di babak penyisihan grup tanpa satu kemenangan pada 2022.
Kini, dengan striker legendaris mereka yang kini menjabat sebagai pelatih, Myanmar berharap bisa mengalahkan Indonesia yang sudah enam kali menjadi finalis. Myanmar ingin memulai kampanye di Piala AFF 2024 dengan meraih kemenangan.
Timnas Indonesia wajib mewaspadai permainan cepat Myanmar khususnya dari penyerang Negeri Sembilan FC, Hein Htet Aung dan playmaker Yangon United, Zaw Wein Thein.
Selain itu, winger lincah Yangon United yang masih berusia 21 tahun yaitu Oak kar Naing juga dapat menjadi ancaman serius bagi Marselino Ferdinan dan kawa-kawan. (rom)