CNN Indonesia
Senin, 21 Apr 2025 16:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mendiang pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, sempat berwasiat untuk dimakamkan tanpa kemegahan dan hanya menggunakan peti kayu sederhana.
Dilansir Reuters, dalam sebuah pernyataan pada November 2024 lalu, otoritas Vatikan mengatakan Paus Fransiskus memilih untuk meninggalkan praktik yang sudah berlangsung selama berabad-abad, yakni menguburkan mendiang Paus dalam tiga peti mati yang terbuat dari cemara, timah, dan kayu ek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, Paus Fransiskus disebut akan dimakamkan dalam satu peti mati kayu sederhana.
Mendiang Paus Fransiskus juga disebut tidak akan diletakkan di atas panggung tinggi atau catafalque di Basilika Santo Petrus, seperti yang dilakukan terhadap paus-paus sebelumnya.
Para peziarah tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir, di mana jenazah Paus Fransiskus akan diletakkan di dalam peti jenazah dengan tutup peti terbuka.
Paus mengatakan dia juga ingin menyederhanakan upacara pemakaman yang rumit dan panjang, yang digunakan untuk para pendahulunya. Dia juga sebelumnya mengatakan akan menjadi Paus pertama yang dimakamkan di luar Vatikan.
Alih-alih dimakamkan bersama sekitar 91 mendiang Paus lainnya di Basilika Santo Petrus, Fransiskus mengatakan ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, yang didedikasikan untuk Bunda Maria.
Paus terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan adalah Leo XIII, yang wafat pada tahun 1903 dan dimakamkan di Basilika St. Yohanes Lateran di Roma.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4) pagi waktu Vatikan, di usia 88 tahun. Paus Fransiskus wafat setelah sebelumnya sempat dirawat selama lebih dari satu bulan karena sakit pneumonia ganda.
"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Paus Fransiskus," kata Kardinal Kevin Farrel dalam pernyataan yang dipublikasikan otoritas Vatikan di saluran telegram.
"Pagi ini pukul 7.35 pagi, Uskup Roma Fransiskus kembali ke Rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya," demikian pernyataan Vatikan, dikutip AFP.
(dna)