Pemerintah China Larang Produsen Mobil Pakai Istilah 'Autonomous'

1 day ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 17 Apr 2025 15:02 WIB

Pemerintah China melarang penggunaan kata 'autonomous driving' dan 'smart driving' untuk iklan produsen mobil. Pemerintah China melarang penggunaan kata 'autonomous driving' dan 'smart driving' untuk iklan produsen mobil. (Ethan Miller/Getty Images/AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

China melarang produsen mobil menggunakan istilah 'smart driving' dan 'autonomous driving' saat mengiklankan fitur bantuan mengemudi.

Aturan baru ini dibuat oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China saat bertemu dengan hampir 60 perwakilan produsen mobil pada Rabu (16/4), menurut transkrip yang dilihat oleh Reuters dan dikonfirmasi salah satu peserta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini menyusul kecelakaan fatal yang melibatkan mobil listrik terlaris Xiaomi, sedan SU7, pada Maret yang memicu kekhawatiran luas atas keselamatan kendaraan.

Temuan awal menunjukkan mobil Xiaomi itu terbakar setelah menabrak tiang di pinggir jalan semen dengan kecepatan 97 kilometer per jam beberapa detik setelah pengemudinya mengambil alih kendali dari sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS).

Kementerian mengonfirmasi pertemuan tersebut dalam pernyataan singkatnya yang mengatakan mereka memberikan penjelasan lebih lanjut tentang persyaratan baru yang diterbitkan pada Februari lalu mengenai cara pembaruan perangkat lunak melalui over-the-air terkait sistem kecerdasan mengemudi dan konektivitas kendaraan.

Berdasarkan aturan yang diperbarui, produsen mobil tidak lagi diizinkan menguji dan meningkatkan ADAS mereka melalui pembaruan perangkat lunak jarak jauh untuk kendaraan yang telah dikirimkan kepada pelanggan tanpa persetujuan, menurut transkrip rapat.

Mereka harus melakukan pengujian yang cukup untuk memverifikasi keandalan dan mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang sebelum melakukan pembaruan.

Huawei, yang memasok ADAS-nya ke sedikitnya tujuh merek termasuk Audi di China, termasuk di antara perusahaan yang menghadiri rapat tersebut, menurut transkrip.

Langkah pemerintah China ini muncul ketika produsen mobil tengah berlomba-lomba meluncurkan model-model baru yang dilengkapi ADAS, dengan menggembar-gemborkan kemampuan 'smart driving' sebagai nilai jual utama.

BYD sudah meningkatkan persaingan pada Februari ketika meluncurkan sedikitnya 21 model terjangkau dengan harga kurang dari $10.000 yang dilengkapi dengan fitur 'smart driving' gratis.

Banyak pesaingnya, termasuk Leapmotor dan Toyota, mengikuti langkah tersebut dengan memperkenalkan kendaraan terjangkau berikut fitur serupa.

Regulator China memperketat pengawasan terhadap teknologi kendaraan listrik karena industri ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan.

Penjualan EV dan hibrida di China telah mencapai lebih dari setengah total penjualan kendaraan akhir tahun lalu, sebuah tonggak yang dicapai lebih cepat dari jadwal pembuat kebijakan.

Regulator juga memperketat regulasi terhadap standar baterai EV, yang bertujuan untuk mengurangi risiko kebakaran dan ledakan.

Analis dan sumber industri memperingatkan bahwa aturan regulasi yang lebih ketat akan meningkatkan biaya dan memperlambat laju pengembangan dan adopsi teknologi. Namun, hal itu juga dapat mempercepat konsolidasi yang telah lama tertunda dalam industri otomotif China.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |