Penyebab Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2025 Hanya 4,87%

6 hours ago 7

Muhammad Aziz , Jurnalis-Selasa, 06 Mei 2025 |13:21 WIB

Penyebab Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2025 Hanya 4,87%

Penyebab Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2025 Hanya 4,87% (Foto: Freepik)

JAKARTA - Penyebab pertumbuhan ekonomi RI kuartal I hanya 4,87%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat hanya 4,87% secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian ini menjadi yang terendah sejak kuartal III 2021, yang saat itu hanya tumbuh 3,53%.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, salah satu penyebab utama pertumbuhan ekonomi RI kuartal I hanya 4,87% adalah minimnya belanja pemerintah, yang mengalami kontraksi sebesar 1,38% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi, yakni 5,11%, sedangkan pada kuartal IV 2024 tercatat 5,02%.

Amalia menyampaikan bahwa penurunan belanja pemerintah pada kuartal I 2025 disebabkan oleh tidak adanya agenda besar nasional seperti pemilu, yang pada tahun sebelumnya mendorong lonjakan pengeluaran negara. Pada kuartal I 2024, pelaksanaan pemilihan umum menjadi faktor utama yang menyebabkan belanja pemerintah meningkat secara signifikan. 


1. Penopang Ekonomi RI

BPS mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.665,9 triliun, dan atas dasar harga konstan mencapai Rp3.264,5 triliun.

Kontribusi terbesar terhadap PDB masih berasal dari konsumsi rumah tangga, yang menyumbang 54,53% dan tumbuh 4,89%. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh momentum libur panjang, bulan Ramadan, dan menjelang Idulfitri pada akhir Maret 2025. Konsumsi rumah tangga juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar, yakni 2,61%.

Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 28,03% terhadap PDB, meskipun pertumbuhannya melambat menjadi 2,12%, dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 0,65%.

Sementara itu, ekspor menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 6,78%, ditopang oleh meningkatnya nilai ekspor nonmigas dan kunjungan wisatawan mancanegara. Net ekspor menyumbang 0,83% terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini.

Sebaliknya, konsumsi pemerintah memberikan kontribusi negatif sebesar -0,08%, mencerminkan lemahnya peran pengeluaran negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita finance lainnya

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |