Perbedaan Jenis Bangunan Suci Peninggalan Kerajaan Majapahit

6 days ago 6

Perbedaan Jenis Bangunan Suci Peninggalan Kerajaan Majapahit

Ilustrasi Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit. Foto: Dok IST.

JAKARTA - Terdapat beberapa tipe peninggalan bangunan dari Kerajaan Singasari dan Majapahit. Dimana selain candi, terdapat beberapa bangunan suci yang masuk kategori purbakala peninggalan Kerajaan Majapahit, yang salah satu difungsikan sebagai tempat pendharmaan atau pemakaman raja.

Bangunan suci yang dijadikan tempat pendharmaan raja disebut dharma haji. Jenis bangunan yang masuk kategori ini ada 27 buah, mulai dari Kagenengan, Tumapel, Kidal, Jajaghu, Weda-wedwan, Tudan, Pikatan, Bukul, Jawa-jawa, Antang, Antasari, Kalangbret, Jaga, Balitar, Cilabrit, Waleri, Babeg, Kukap, Lumbang, Pagor, Antahpura. Segala, Simping, Ranggapura, Buddhi Kuncir, Prajnaparamita puri, dan Bhayalangö.

"Dari semua nama bangunan suci itu yang dengan pasti dapat kita kenali kembali hanyalah: Tumapel (Singosari), Kidal, Jajaghu (Jago), Jawa-jawa (Jawi), Simping dan Bhayalangö," demikian dikutip dari buku "700 Tahun Majapahit Suatu Bunga Rampai".

Candi Kagenengan dikenal sebagai dharma raja Rajasa atau Ken Angrok, akan tetapi tidak dapat kita ketahui tempatnya di mana atau candi yang mana. Demikian pula halnya dengan Antahpura, yaitu dharmaraja Kertarajasa. Prajnaparamitapuri mungkin sekali tempat didharmakannya Rajapatni di Bayanglangu, atau Boyolangu di Tulungagung, Jawa Timur. 

Dharma Haji biasanya ada lagi bangunan suci yang disebut Prasada Haji. Jumlahnya pun hanya empat, yaitu Sadang, Panggumulan, Kuti Sanggaraha dan Jayasika. Mengingat prasada adalah bangunan suci yang konstruksinya langsing dan menjulang tinggi seperti menara.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |