Polisi Duga Bom di Masjid SMA 72 Dikendalikan Pakai Remot

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 12 Nov 2025 02:00 WIB

Polisi menyebut bom yang meledak di area masjid SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara dikendalikan pelaku dari jarak jauh menggunakan remot. Polisi menyebut bom yang meledak di area masjid SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara dikendalikan pelaku dari jarak jauh menggunakan remot. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut bom yang meledak di area masjid SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikendalikan pelaku dari jarak jauh menggunakan remot.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan kesimpulan itu berdasarkan sejumlah temuan barang bukti di area masjid.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remot," kata Henik dalam konferensi pers, Selasa (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henik menerangkan bom yang meledak di masjid itu menggunakan empat buah baterai AAAA, inisiator berupa electruc mesh, potasiuk klorat sebagai bahan peledak serta swicthing dengan receiver yang dikendalikan dengan remot.

"Hal tersebut disesuaikan dengan ditemukannya empat buah baterai transmitter dan bagian receiver, yang menggunakan daya 6 volt. Jadi antara power dengan receiver itu ada kesesuaian dayanya 6 volt," tutur dia.

"Nah namun remot tidak kita temukan di dalam masjid," sambungnya.

Disampaikan Henik, remot yang digunakan pelaku itu ditemukan di lokasi ledakan kedua yakni di taman baca dan bank sampah.

"Jadi pada saat temuan tersebut analisa kami bahwa terduga pelaku meledakkan, posisi yang bersangkutan tidak di dalam masjid, karena remote kami temukan di taman baca," ujarnya.

Sebelumnya, ledakan terjadi di SMA 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung.

Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyatakan aksi ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara bukan merupakan aksi terorisme, melainkan hanya sekadar tindakan kriminal umum.

"Tidak ditemukan adanya aktivitas terorisme yang dilakukan oleh ABH (anak berkonflik dengan hukum). Jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum," kata dia dalam konferensi pers.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |