PSS di Ambang Degradasi, Huistra Mencak-mencak soal Wasit-VAR

1 day ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, tak mampu menyembunyikan kekecewaan terhadap kinerja wasit dan VAR (Video Assistant Referee) yang dianggap terus-menerus merugikan timnya di Liga 1 2024/2025.

Pelatih asal Belanda itu pun terlihat emosional usai timnya kalah tipis 0-1 dari Dewa United di Stadion Maguwoharjo, Kamis (17/4) malam. Gol tunggal Alexis Messidoro pada menit ke-27 menjadi penentu kemenangan Dewa United.

Pemicu kemarahan Huistra adalah keputusan wasit yang menghadiahkan penalti untuk Dewa United tanpa mengecek VAR pada tambahan menit babak kedua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eksekusi Alex Martins bisa dibaca dan dimentahkan kiper PSS, Alan Bernardon. Tapi hal itu tak cukup meredakan kekesalan Huistra terhadap wasit.

"Kita tak butuh wasit dari Singapura di Indonesia, kita tak butuh itu. Kita butuh wasit yang berbicara dengan [wasit] VAR, dan penaltinya menurut saya sungguh tak bisa dipercaya, sebuah lelucon," kata Huistra.

"Ya, sangat amat kecewa [terhadap wasit], karena ini bukan kali pertama. Saya sudah enam laga bersama PSS, kita sudah dirugikan empat kali. Empat dari enam laga sejak saya kemari," ujarnya.

Bukan cuma wasit, Huistra juga mengungkapkan kekesalannya kepada kinerja VAR yang dianggapnya selalu tak berpihak pada PSS.

"Tidak tahu sebelum saya melatih PSS. VAR-nya, tidak tahu apa yang telah diperbuat untuk Sleman. Tapi menurut saya, sungguh tak bisa dipercaya, terjadi berulang kali," ucap mantan pemain Borneo FC itu.

Banner Artikel - Pencak Silat CNN Indonesia

"Saya pikir bahkan mereka [wasit] tidak memeriksa penaltinya, pakai VAR! Bagaimana Anda bisa memutuskan penalti, buat apa punya VAR, coba cek. Semua keputusan VAR juga tak pernah berpihak pada Sleman. Tidak tahu apakah itu kebetulan, tapi itu terjadi, itu fakta," ungkap Huistra menambahkan.

Saat kalah dari PSBS Biak, pekan lalu, Huistra juga sempat mempertanyakan kinerja VAR. Ia mempertanyakan pemakaian VAR di Liga 1 yang hanya menempatkan kamera di satu titik saja.

Ia merasa PSS dirugikan dengan kinerja VAR dalam tiga laga terakhir, kontra Barito FC, Persis Solo dan PSBS Biak. VAR, menurutnya, justru menampilkan penayangan berbeda dari kontak antarpemain yang diperdebatkan kepada wasit.

Kekalahan dari Dewa United membuat posisi PSS makin terbenam di dasar klasemen Liga 1. Huistra dan Laskar Sembada cuma punya lima laga sisa, termasuk lawan tim sekelas PSM Makassar, Persija Jakarta dan Persib Bandung untuk menentukan nasib mereka di musim depan.

Huistra melihat kekalahan atas Banten Warriors karena faktor ketidakberuntungan. Salah satunya Cleberson dan Betinho yang cedera di babak pertama, sehingga memaksa PSS harus memanfaatkan dua slot pergantian pemain lebih awal.

"Tapi kita tetap harus berjuang, kita semua di klub dan suporter," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(kum/har)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |