CNN Indonesia
Jumat, 11 Apr 2025 08:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua DPR Puan Maharani meminta polisi mengusut tuntas kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter residen anestesi PPDS FK Unpad Priguna Anugerah Pratama terhadap kerabat pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Puan mendesak polisi menelusuri korban lain serta pihak lain yang terlibat dalam kasus pemerkosaan itu.
"Harus ditelusuri secara mendalam kemungkinan korban-korban lain, dan kemungkinan ada tidaknya pihak lain yang terlibat. Kasus ini harus diusut tuntas untuk memastikan keadilan bagi para korban," kata Puan dalam keterangannya, Kamis (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PDIP itu mengatakan penanganan kasus ini akan bertalian dengan kepercayaan publik terhadap dunia kesehatan dan pendidikan.
"Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan dan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana kasus ini ditangani secara serius dan berkeadilan," tegas Puan.
Selain itu, Puan mendesak sistem pengawasan program pendidikan dokter hingga PPDS dievaluasi agar hal serupa tidak kembali terjadi.
Menurutnya, perlu ada evaluasi sistem pengawasan rumah sakit dan lembaga lain yang berkaitan dengan program pendidikan.
"Bagaimana sistem pengawasannya, baik dari kampus, rumah sakit, dan lembaga lain dalam program pendidikan kedokteran ini sampai bisa terjadi peristiwa yang sangat memukul dunia medis kita," katanya.
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan pelaku dilaporkan oleh korban pada 18 Maret 2025. Priguna menyuntik korban hingga tak sadar lalu memerkosanya. Terkini, polisi menyebut ada dua korban lainnya.
Priguna telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 23 Maret 2025. Priguna dijerat dengan Pasal 6 C Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun.
Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan telah mengatakan korban pemerkosaan oleh Priguna lebih dari satu orang.
Ia menduga ada dua korban lain selain FH yang diduga diperkosa Priguna di RSHS Bandung. Namun, dua korban lain belum dapat dimintai keterangan.
"Ada dua lagi (yang jadi korban)," kata Surawan, saat dikonfirmasi Kamis.
(mab/tsa)