Rekam Jejak Kinerja Djuhandhani R Puro, Kapolda Sulsel yang Baru

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Inspektur Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro resmi melaksanakan serah terima jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel) di Makasar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Tugas sekaligus tantangan baru itu menjadi cerminan pengakuan atas kinerja Djuhandhani di bidang reserse selama puluhan tahun, yang diikuti raihan prestasi demi prestasi selama kurang lebih tiga tahun terakhir memimpin Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Djuhandani adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 lewat Batalion Baradaksa, yang sudah melalui sejumlah penugasan. Awalnya, sebagai Pama Polres Tarakan Polda Kaltim pada 1992, sebelum dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Pulau Bunyu Polres Tarakan Polda Kalimantan Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2006, Irjen Djuhandhani berlabuh di wilayah Babel melalui sejumlah jabatan, mulai Pamen Polda Babel, Irbidops, Itbidops, Itwasda Polda Babel hingga menjadi Kapolres Bangka Tengah Polda Babel pada 2007.

Saat menjadi Kapolres Bangka Tengah, Polda Babel, Djuhandhani berhasil melakukan penegakan hukum terhadap perusahaan timah terbesar di Provinsi Babel, yaitu PT. Kobatin. Pada 2009, Brigjenpol Djuhandhani mengemban tugas sebagai Pamen Polda DIY dan selanjutnya, secara berturut-turut dipercaya sebagai Kas Updit 3 di Intelkam Polda DIY, Kasubdit 1 Ditreskrimum Polda DIY, hingga diamanahkan sebagai Wadirreskrimum Polda DIY.

Di sepanjang 2014, Djuhandhani dikenal sebagai sosok panglima resmob di jalanan, membuatnya mendapat julukan sebagai Gembongnya Macan Nusantara karena mampu menyatukan visi dan misi anggota resmob dari Sabang sampai Merauke, bahkan mengungkap kasus Gafatar.

Pada 2016, Djuhandhani berpindah ke ibu kota, menjadi akreditor utama Div Propam Polri, Kasubdit Dirtipidum Bareskrim Polri, Penyidik Utama Tingkat 2 pada rawa sidik Bareskrim Polri, hingga analis kebijakan madia Bareskrim Polri bidang Pidum.

Sebelum mengemban tugas Dirtipidum Bareskrim Polri hingga Kapolda Sulsel yang kini resmi dijabat, Djuhandhani sempat mengabdikan dirinya selama 8 bulan sebagai Direskrimum Polda Bali pada 2020.

Djuhandhani mencatatkan keberhasilan mengungkap berbagai kasus pembunuhan tanpa tunggakan, juga sukses menangkap para mafia serta orang-orang dalam daftar Red Notice luar negeri, dan menyelesaikan perkara-perkara lainnya di tengah pandemi Covid-19. Pada 2021, Brigjenpol Djuhandhani mengemban tugas sebagai Direskrimum Polda Jawa Tengah.

Sejak awal berkiprah, Djuhandani kerap mengungkap kejahatan jalanan dan mengukir banyak prestasi, mulai dari pengungkapan teror, pelemparan truk di Pantura yang mencapai ratusan TKP, kasus pembunuhan ibu dan anak yang dibuang di jembatan jalan tol Semarang-Solo, kasus-kasus pencurian dengan kekerasan, sampai pemberantasan perjudian di Jawa Tengah dengan jargon "Minggir, Rak Minggir, Tabrak".

Di akhir 2022, Djuhandhani menerima amanah sebagai Dirtipidum Bareskrimpolri yang menangani beragam kasus kejahatan, seperti kasus Dito Mahendra Sampurno terkait senjata api tanpa dokumen, hingga Panji Gumilang terkait tindak pidana penistaan agama.

Djuhandhani juga terlibat dalam penanganan kasus manipulasi data autentik secara elektronik atau ITE, penyebaran berita bohong atau hoax, tindak pidana keamanan negara, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kasus pornografi, kasus mafia bola, tindak pidana pertanahan, sampai kasus perdagangan ginjal.

Kasus lain yang diselesaikan Djuhandhani dalam masa tugasnya sebagai Dirtipidum adalah kasus telekom fraud, kasus PMI di Myanmar, kasus fidusia dan curanmor, kasus love scamming, kasus penembakan di Bali, serta sejumlah kasus besar yang viral di media sosial.

Djuhandhani juga berhasil mengembalikan aset negara dengan mengungkap kasus sengketa tanah milik TNI, sehingga mendapatkan penghargaan dari Menteri ATR BPN dan Panglima TNI, serta penghargaan pin emas dari Kapolri.

Di sepanjang karier, Irjenpol Djuhandhani secara konsisten memberikan bukti nyata dedikasi berupa berbagai keputusan strategis dan kerja keras dalam kasus-kasus yang menantang. Hal itu pun mengukuhkan kiprahnya sebagai sosok yang dihormati dan dipercaya untuk memegang jabatan tinggi dalam institusi kepolisian.

Selain itu, Djuhandhani diingat berkat sifat rendah hati serta kemampuan komunikasi tanpa sekat, menjadi daya dukung kebersamaan dalam pelaksanaan tugas. Sebagai komandan kepolisian, ia kerap memberikan motivasi sebagai penyemangat bagi para anggota reserse.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna, maka tugas kita menemukan ketidaksempurnaan itu," kata Djuhandhani.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |