Repan Korban Begal Ternyata Cucu Puun Baduy, Pelaku Belum Tertangkap

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaku begal terhadap Repan (16), warga Baduy Dalam yang sedang berjualan madu di Jakarta, belum berhasil ditangkap polisi. Repan adalah cucu dari pimpinan adat atau Puun Baduy Dalam, Yasih.

Polisi hingga kini masih mencari saksi dan rekaman kamera pengawas (CCTV) peristiwa pembegalan Repan di Jalan Pramuka Raya, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih proses pencarian saksi, karena memang saat itu dini hari saat kejadian terjadi," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Pengky Sukmawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (8/11).

Hengky menyebutkan, jumlah saksi yang sudah dimintai keterangan masih nihil. Hal itu serupa dengan proses pencarian polisi terhadap rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Polsek Cempaka Putih tidak menemukan rekaman CCTV yang dapat membantu proses penyelidikan (lidik) dalam melacak atau mengidentifikasi pelaku dan proses kejadian.

"Karena memang CCTV tidak ada yang mengarah ke TKP saat kejadian terjadi. Kita masih upaya mencari CCTV pendukung di sekitaran wilayah," katanya.

Hengky memastikan pihaknya masih terus berupaya melakukan pencarian hingga menemukan titik terang.

Sementara itu perwakilan tokoh Adat Baduy mendesak polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku begal terhadap warganya.

"Kita berharap persoalan ini segera beres dan tuntas serta pelakunya bisa tertangkap," kata Medi, perwakilan masyarakat Baduy yang juga Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak.

Masyarakat Baduy meyakini pelaku begal terhadap warganya bernama Repandiduga empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor bisa tertangkap.

Akibat kejahatan begal itu, korban terluka tangan bagian kiri dan merampas uang Rp3 juta, satu unit handphone dan 10 botol madu.

Peristiwa ini dialami Repan saat sedang berjualan madu khas adat Baduy di kawasan Rawasari, Cempaka Putih Jakarta Pusat, Minggu (26/10).

"Kami mempercayakan sepenuhnya kepada Polsek Cempaka Putih untuk menangkap pelaku begal itu," kata Medi.

Medi mengatakan, Repan, menjual madu dengan berjalan kaki selama tiga hari ke Jakarta, karena dilarang adat jika menggunakan angkutan kendaraan.

Pihaknya tidak menyangka Repan menjadi korban pembegalan dan kejahatan, padahal sudah beberapa bulan berjualan relatif aman.

"Kami baru kali pertama warga Baduy menjadi korban kejahatan, sehingga tokoh adat mendesak kepolisian segera menangkap pelakunya," katanya.

Korban cucu pimpinan adat Baduy Dalam

Sementara itu, Jaro pemerintah atau Kepala Desa Kanekes, Oom, mengungkapkan sosok Repan (16), warga Baduy Dalam yang menjadi korban begal di Jakarta Pusat. Repan merupakan cucu dari pimpinan adat atau Puun Baduy Dalam, Yasih.

"Itu cucu Puun Yasih di Baduy Dalam Kampung Cikesuik," kata Oom, mengutip detikcom, Kamis (6/11).

Di sisi lain, Santa (55), seorang warga Baduy mengatakan dirinya mendoakan agar pelakunya tertangkap dan tidak terjadi lagi kasus kejahatan begal menimpa warga Baduy yang berjualan madu.

"Kami setiap bulan juga berdagang madu keliling di wilayah Jakarta, tentu jangan sampai menjadi korban kejahatan," ujarnya.

Repan dibegal di Jalan Pramuka Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 26 Oktober 2025.

Korban dibegal oleh empat pria tidak dikenal saat sedang berjalan kaki dan berjualan madu di pinggir kali Jalan Pramuka Raya sekitar pukul 04.15 WIB.

Saat itu, Repan sedang melintasi kawasan pinggir kali. Tiba-tiba, dirinya dihampiri empat orang pria tidak dikenal.

Keempat terduga pelaku terlihat berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor warna hitam.

Kemudian, laki-laki tak dikenal itu merampas dua tas yang dibawa Repan sambil memperlihatkan sebilah senjata tajam diduga celurit.

Repan mengalami luka sobek di tangan kiri. Akibat aksi begal ini diperkirakan membuat Repan rugi hingga Rp4,5 juta setelah pelaku merampas telepon seluler ponsel), 10 botol madu senilai Rp150 ribu per botol dan uang tunai Rp3 juta.

(antara/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |