CNN Indonesia
Selasa, 15 Apr 2025 20:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah menjajaki rencana impor minyak mentah (crude oil) dari Rusia. Ini merupakan bentuk kerja sama untuk memperkuat hubungan antar kedua negara.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan semua kerja sama bilateral yang saling menguntungkan akan dijajaki.
"Ya kita semua potensi kerja sama ya kita explore, ini kan bukan perjanjian kerja sama kontrak segala macam, ini kan antar pemerintah dan pemerintah kita explore," kata Dadan usai Pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-13 RI-Rusia di Kemenko Perekonomian, Selasa (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dadan, selain sektor minyak dan gas, pemerintah juga menjajaki potensi kerja sama Energi Bersih Terbarukan (EBT), terutama investasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Ini ada dua, migas dan EBT (pembangkit) listrik, ya terutama nuklir kan," jelasnya.
Dadan menyebutkan kerja sama pembangunan pembangkit listrik sudah direncanakan sejak lama dengan Kyiv dan negara lainnya. Rencana ini pun disambut baik.
"Ya ini tapi kan dari dulu sudah (dibahas kerja sama pembangkit nuklir), kalau nuklir ke PLTN ya Rusia kan semangat," jelasnya.
Pemerintah, kata Dadan, saat ini tengah menyusun regulasi untuk mendorong penggunaan energi bersih sesuai dengan komitmen yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris atau Paris Agreement.
"Kalau nuklir kan panjang tapi kan ini keputusannya sangat, bukan lama ya tapi kita harus sangat komprehensif mempertimbangkan, termasuk aspek regulasinya," pungkas Dadan.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan rencana kerja sama dengan Rusia sudah direncanakan sejak lama. Diharapkan kali banyak hal yang bisa disepakati bersama.
"Ini hanya hasil pembahasan panjang, jadi belum, tidak ada hal yang spesifik. Kita hanya memperluas hubungan kerjasama saja sama mereka dan ini bagian dari proses yang sudah disiapkan sejak lama," pungkasnya.
(ldy/pta)