Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 13 korban ledakan SMAN 72 Jakarta masih dirawat di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih hingga Minggu (9/11) siang sekitar pukul 13.27 WIB.
Jumlah tersebut berkurang 1 orang dari yang tertulis di papan informasi Posko Pelayanan RSIJ Cempaka Putih. Pada pagi hari, sekitar pukul 9.30 WIB, tercatat masih ada 14 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih Pradono Handojo menjelaskan sebanyak 11 orang berada di ruang rawat inap. Sedangkan 1 orang dirawat di High Care Unit (HCU) dan 1 pasien lainnya di Intensive Care Unit (ICU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya (pasien) HCU dan ICU kondisinya tanda-tanda vitalnya stabil. Namun, masih belum bisa dikatakan baik untuk memungkinkan dipindahkan ke ruang rawat inap. Tim kami, dokter spesialis, monitoring terus 24 jam. Mudah-mudahan berangsur-angsur membaik," jelasnya di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Minggu (9/11).
"Sedangkan yang di paviliun rawat inap itu mudah-mudahan dalam 3 hari sampai 5 hari ke depan akan bisa dirilis kembali, sesuai dengan kondisi cideranya masing-masing dan asesmen dari dokter," imbuh Pradono.
Kondisi terduga pelaku
Pradono juga menjawab soal kondisi terduga pelaku yang menyebabkan ledakan di SMA 72. Ia menegaskan pihak RSIJ Cempaka Putih tidak diberikan otoritas untuk menjelaskan secara rinci ke publik.
Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih itu hanya menegaskan bahwa pihaknya memberikan perawatan kepada semua yang terdampak ledakan SMA 72 Jakarta Utara, termasuk terduga pelaku.
"Kami dari rumah sakit fokus pada semua korban, baik korban ataupun terduga (pelaku). Namun, kami tidak diotorisasikan untuk menceritakan karena yang bersangkutan, terduga, juga masih dalam proses penyelidikan dan merupakan kewenangan Polri," tutur sang dirut.
"Yang bisa kami sampaikan adalah semua (korban ledakan SMA 72) yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih kondisinya stabil dan membaik," tegas Pradono.
Pradono bahkan mengklaim ada 1 orang korban yang bisa pulang ke rumah pada sore nanti. Namun, ia tidak merinci pasti kapan waktu kepulangan korban tersebut.
"Alhamdulillah dikabarkan bahwa nanti sore sudah bisa pulang satu. Secara umum kondisinya semuanya membaik secara berangsur-angsur. Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah," tandasnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyebut siswa-siswi SMA 72 Jakarta Utara akan kembali mengikuti proses belajar mengajar pada Senin (10/11), tapi secara online. Proses tersebut akan dievaluasi secara berkala dan harapannya pembelajaran normal secara offline akan digelar mulai Senin (17/11).
Insiden ledakan terjadi di SMA 72 yang berlokasi di Jalan Prihatin Nomor 87, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB.
Asal ledakan berasal dari masjid yang berada di dalam lingkungan sekolah. Masjid SMA 72 saat itu dipenuhi jemaah yang sedang melaksanakan salat Jumat.
Total korban dalam insiden ledakan ini mencapai 96 orang. Masih ada 28 pasien yang dirawat, yakni 13 orang di RS Islam Cempaka Putih, 14 orang di RS Yarsi, dan 1 orang lainnya di RS Pertamina Jaya.
(skt/dal)

2 hours ago
1













































