Sering Tidak Disadari, Ini Tanda Pola Makan Kamu Tidak Sehat

4 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kenaikan berat badan sering diasosiasikan dengan pola makan yang kurang tepat. Namun ternyata tidak hanya itu. Ada sederet tanda yang menunjukkan Anda perlu mengubah pola makan.

Ada satu tanda yang menunjukkan bahwa pola makan Anda tidak sehat yakni, kenaikan berat badan. Anggapannya, jika berat badan stabil, berarti pola makan sudah tepat.

Padahal tidak selalu demikian. Tubuh memiliki cara untuk 'protes', mengirimkan sinyal bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Namun tanda-tanda ini sering tidak disadari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda pola makan tidak sehat

Sejumlah tanda diberikan tubuh dalam rangka memberikan peringatan bahwa Anda perlu mengubah pola makan atau asupan sehari-hari. Apa saja?

1. Rambut rapuh

Seluruh organ tubuh memerlukan nutrisi yang cukup agar berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam hal ini tak terkecuali folikel rambut.

Perubahan pada rambut tidak selalu akibat salah pemilihan produk perawatan. Pola makan tidak sehat bisa mengakibatkan kekurangan gizi sehingga rambut rapuh, kering dan mudah rontok.

Penelitian menunjukkan pola makan rendah protein, asam lemak esensial, vitamin C, seng, dan zat besi dikaitkan dengan rambut rontok, rambut menipis dan kehilangan pigmentasi.

Perubahan kondisi kulit sangat berkaitan dengan pertambahan usia. Hanya saja, ketika ada yang mengira Anda berusia 40-an di saat usia sebenarnya masih 30-an, tentu ada yang perlu diperbaiki.

Banyak penelitian menunjukkan pola makan bergizi bisa meningkatkan kesehatan kulit dan menunda tanda penuaan kulit.

Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, tinjauan sistematis pada 2012 menyebut pola makan yang tinggi vitamin A, C, D, dan E terbukti menguntungkan kulit. Kulit terlihat lebih muda.

3. Retakan di sudut mulut

Bahan alami rumahan untuk mengobati bibir pecah-pecah/ Foto: Freepik.comIlustrasi. Retakan di sudut mulut bisa menandakan pola makan tidak sehat. (Budi Rahmah Panjaitan)

Bibir kering menandakan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Namun ketika menemukan retakan di sudut mulut, ini bukan masalah sepele.

Retakan atau luka di sudut mulut menandakan kondisi medis yang disebut stomatitis angularis. Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda tubuh kekurangan zat besi atau infeksi kulit akibat bakteri atau jamur.

"Coba gunakan salep bibir atau vaselin selama beberapa hari, tetapi jika keadaan tidak membaik setelah seminggu, atau memburuk sebelum itu, temui dokter Anda," kata Petra Simic dari Bupa Health Clinics, mengutip dari Cosmopolitan.

4. Tubuh lemas

Tubuh lemas, kelelahan, bisa menandakan Anda mengonsumsi terlalu banyak gula atau karbohidrat sederhana. Sebagian besar orang salah kaprah mengartikan tubuh lemas berarti butuh asupan gula.

"Sebaliknya mengurangi asupan gula akan membuat kadar energi mulai stabil dalam waktu singkat. Pilihlah camilan yang melepaskan energi secara perlahan, seperti pisang dan kacang-kacangan," kata Simic.

5. Susah fokus

Belakangan susah fokus atau perlu perjuangan keras demi bisa konsentrasi? Hal ini menandakan tubuh kekurangan nutrisi seimbang.

Susah fokus merupakan gejala awal AlzheimerIlustrasi. Kinerja otak bergantung pada asupan nutrisi. Pola makan tidak sehat bisa membuat Anda kesulitan konsentrasi. (Aqida Widya)

Otak sangat bergantung pada nutrisi yang baik agar bisa bekerja optimal. Anda perlu mencukupi kebutuhan asam lemak omega 3 sebab nutrisi ini berperan dalam perkembangan kognitif.

Omega 3 bisa diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan berlemak.

6. Proses pemulihan luka lambat

Jika Anda memiliki pola makan sehat, luka seperti apa pun akan pulih dengan cepat. Proses pemulihan luka yang lambat menandakan Anda perlu memperbaiki pola makan.

Pola makan buruk memengaruhi kekuatan jaringan baru, waktu pemulihan dan seberapa baik tubuh melawan infeksi yang masuk lewat luka. Penelitian membuktikan penyembuhan luka perlu pasokan kalori, protein dan nutrisi lain untuk pemulihan luka.

7. Gampang sakit

Pola makan yang buruk berdampak negatif terhadap daya tahan tubuh. Akibatnya, Anda gampang sakit. Jika sudah begini, sebaiknya perbaiki asupan makanan.

Pilih nutrisi yang mendukung daya tahan tubuh seperti vitamin A, C, E, seng, selenium, zat besi dan asam folat. Anda bisa memulainya dengan menambahkan sayur, buah, dan biji-bijian utuh dalam diet harian.

Studi pada 2019 menunjukkan asupan nutrisi terbaik berasal dari makanan sehingga sebaiknya tidak terlalu menggantungkan pemenuhan nutrisi dari suplemen.

[Gambas:Video CNN]

(els/els)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |