Singapura Pungut Pajak Bioavtur, Tiket Pesawat Lebih Mahal Rp534 Ribu

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura akan memungut pajak bioavtur (Sustainable Aviation Fuel/SAF) yang ramah lingkungan pada 2026, sehingga harga tiket pesawat yang terbang dari Singapura lebih mahal hingga US$31,95 atau setara Rp534.156 (asumsi kurs Rp16.720). 

Pungutan ini berlaku untuk tiket pesawat atau penerbangan kargo yang dijual dari 1 April 2026 untuk penerbangan keberangkatan dari Singapura mulai 1 Oktober 2026. Namun, penumpang yang hanya transit di Singapura tidak perlu membayar pajak tersebut. Sementara, pajak penerbangan kargo dihitung berdasarkan per kilogram.

Besaran pajak bervariasi, yang termahal untuk keberangkatan ke Amerika dengan kelas bisnis yakni Rp534 ribu. Penumpang dengan tiket kelas ekonomi dan premium ekonomi, serta perjalanan rute pendek akan dikenakan biaya tambahan lebih rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penumpang untuk perjalanan ke Asia Tenggara akan membayar biaya tambahan sebesar US$0,77 (setara Rp12.873), sedangkan untuk penerbangan ke Amerika sebesar US$7,98 (setara Rp133.413)," kata the Civil Aviation Authority of Singapore, Senin (10/11) dikutip Bloomberg.

Pungutan pajak SAF ini merupakan upaya pemerintah Singapura mengurangi emisi industri penerbangan. Dana yang dikenakan pada penumpang akan digunakan untuk pembelian SAF. Hal ini karena Singapura sedang berupaya mencapai tingkat adopsi SAF sebesar 3-5 persen pada 2030.

Pengumuman ini bertepatan dengan pertemuan COP30 di Brasil, di mana negosiator dari hampir 200 negara akan membahas rincian teknis upaya global untuk mitigasi perubahan iklim.

Meski bea masuk ini mengejutkan bagi sebagian penumpang, khususnya traveler, ternyata biayanya lebih murah dari yang dikhawatirkan publik. Pemerintah sebelumnya memperkirakan bea masuk antara US$2,30 hingga US$12,28 atau setara Rp38.452 sampai Rp205.303. Namun ternyata penurunan harga SAF membuat penetapan bea yang lebih rendah.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan harga tiket pesawat dari Indonesia ke Singapura maupun sebaliknya bakal melejit pada 2026. Hal ini karena penumpang yang terbang dari luar negeri, termasuk Indonesia, menuju Singapura akan dibebankan biaya bioavtur.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menjelaskan alasannya karena pemerintah Singapura mengharuskan pihak maskapai menggunakan bahan bakar ramah lingkungan SAF), seperti biovatur.

"Kalau bapak, ibu, nanti terbang ke Singapura per 1 Januari 2026 akan dipajaki, tiketnya akan lebih mahal karena pesawat kita datang ke Changi, tiket pulangnya akan jauh lebih mahal karena sudah mewajibkan 1 persen bioavtur dan harga bioavtur dibebankan ke tiket penumpang," kata Eniya dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (4/7), dikutip dari Detikfinance.

Namun, Eniya menilai ada peluang bisnis bagi Indonesia terkait keharusan maskapai memakai bioavtur ini karena Indonesia sendiri juga terus mengembangkan bahan bakar hijau. Pemerintah juga sedang menyiapkan rancangan peta jalan nasional terkait SAF di Indonesia.

"Kita inginkan di sektor aviation ada akselerasi untuk bioavtur. Kemenko Marves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) sudah mempunyai roadmap dari bioavtur untuk penggunaan di pesawat terbang, sudah dikeluarkan Kemenko Marves," beber Eniya.

[Gambas:Video CNN]

(fln/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |