Sinopsis Film 12 Strong, Misi Rahasia Pasukan Elite AS Usai Serangan 11 September

7 hours ago 5

Sinopsis Film 12 Strong, Misi Rahasia Pasukan Elite AS Usai Serangan 11 September

Sinopsis Film 12 Strong, Misi Rahasia Pasukan Elite AS Usai Serangan 11 September (Foto: ist)

JAKARTA - Sinopsis film 12 Strong akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. 12 Strong (juga dikenal dengan judul 12 Strong: The Declassified True Story of the Horse Soldiers) adalah film aksi-perang produksi Amerika Serikat yang dirilis pada 2018. 

Film ini disutradarai Nicolai Fuglsig dan ditulis oleh Ted Tally bersama Peter Craig. Kisahnya diadaptasi dari buku non-fiksi karya Doug Stanton berjudul Horse Soldiers, yang mengisahkan pasukan elit Angkatan Darat Amerika Serikat yang dikirim ke Afghanistan segera setelah serangan 11 September 2001, hingga jatuhnya kota strategis Mazar-i-Sharif.

Film ini dibintangi Chris Hemsworth, Michael Shannon, Michael Peña, Navid Negahban, Trevante Rhodes, Geoff Stults, Thad Luckinbill, Ben O'Toole, William Fichtner, dan Rob Riggle. 

Film 12 Strong menerima ulasan beragam dari kritikus—pujian diberikan untuk performa para pemain dan adegan aksinya. Menurut Rotten Tomatoes, film ini mendapat peringkat persetujuan 50% berdasarkan 173 ulasan, dan peringkat rata-rata 5,5/10.

Sinopsis Film 12 Strong Sinopsis Film 12 Strong

Sinopsis Film 12 Strong

Cerita dimulai pada 11 September 2001, saat Kapten Mitch Nelson, perwira Green Berets dari tim ODA 595, sedang pindah rumah bersama istri dan anak perempuannya. Namun hari itu berubah drastis ketika berita serangan teroris mengguncang Amerika. Nelson, yang sebelumnya ditugaskan untuk pekerjaan staf oleh Letkol Bowers, memutuskan untuk kembali ke garis depan. Awalnya ditolak, keputusan Bowers berubah setelah CW5 Hal Spencer—tentara senior yang akan pensiun—mendesak agar Nelson diberi komando kembali, dan bahkan ikut menjadi relawan dalam misi.

Tim ODA 595 akhirnya berangkat ke Uzbekistan pada 7 Oktober 2001. Setelah evaluasi dan pengarahan oleh Kolonel Mulholland dari Komando Pasukan Khusus ke-5, Nelson dan timnya ditugaskan bekerja sama dengan jenderal aliansi utara Abdul Rashid Dostum. Mereka disusupkan ke Afghanistan secara diam-diam pada 19 Oktober menggunakan helikopter Boeing CH-47 Chinook yang diterbangkan oleh unit elit 160th SOAR. Mereka mendarat sekitar 64 km di selatan kota Mazar-i-Sharif, yang menjadi salah satu basis utama Taliban.

Nelson dan separuh timnya bergabung dengan Dostum di medan pegunungan, sementara sisanya bertahan di sebuah pos pertahanan yang mereka sebut "Alamo" di bawah komando Spencer. Dostum sedang berjuang untuk merebut kembali wilayah utara Afghanistan dari kekuasaan Taliban yang dipimpin oleh Mullah Razzan—seorang pemimpin kejam yang memerintah dengan hukum syariah ketat dan telah membantai banyak warga, termasuk keluarga Dostum sendiri.

Awalnya, Dostum meragukan kapasitas Nelson sebagai komandan. Namun seiring waktu, kepercayaan dan rasa hormat mulai tumbuh. Dalam sebuah pertempuran, Dostum melakukan kesalahan taktis yang memakan korban jiwa. Nelson mengecam keputusan Dostum, menyebutnya sembrono dan menuduhnya menyembunyikan informasi penting. 

Dostum tak tinggal diam, menyebut Nelson dan Amerika belum siap menanggung konsekuensi perang yang sesungguhnya. Ia menantang Nelson untuk tidak hanya menjadi seorang prajurit, tapi juga pejuang sejati yang menggunakan hati dan pikirannya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |