SinarHarapan.id – John Chen, Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, menyerukan masyarakat Indonesia dan komunitas internasional untuk mendukung partisipasi Taiwan dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) secara profesional, pragmatis, dan konstruktif.
Taiwan menegaskan komitmennya untuk menghadapi tantangan perubahan iklim global dengan aksi nyata. Meski menghadapi hambatan politik internasional.
Saat ini, perubahan iklim menjadi tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Taiwan telah menetapkan target ambisius Net-Zero Emission pada 2050.
Negeri itu terus berinovasi dengan berbagai kebijakan dan langkah nyata, termasuk penerapan harga karbon, transisi energi terbarukan, dan pengembangan teknologi rendah karbon.
Baca Juga: Komitmen Taiwan Terhadap Aksi Iklim
Langkah Strategis Taiwan untuk Net-Zero
Pada Juni 2024, Taiwan membentuk Komite Perubahan Iklim Nasional yang mempromosikan lima strategi utama, termasuk transisi energi kedua dan pengembangan energi terbarukan seperti panas bumi, hidrogen, biomassa, serta energi laut.
Selain itu, negeri ini juga telah mengesahkan undang-undang terkait perubahan iklim, seperti Climate Change Response Act dan aturan penetapan harga karbon, untuk mendorong sektor industri beralih ke operasi rendah karbon.
Taiwan juga telah meluncurkan laporan ilmiah perubahan iklim nasional untuk memperkuat basis ilmiah kebijakan iklimnya. Strategi dengan kolaborasi internasional melalui mekanisme kredit karbon guna mendukung pelaksanaan Pasal 6 Persetujuan Paris.
Teknologi Hijau dan Kolaborasi Global
Sebagai pemimpin di bidang inovasi teknologi, Negeri Naga Kecil ini juga telah memanfaatkan teknologi canggih untuk membangun ekonomi hijau.
Selain itu, Mutiara dari Asia Timur ini aktif mendukung negara-negara berkembang dengan proyek kerja sama, seperti teknologi pertanian inovatif, pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan, dan teknologi pencegahan bencana.
Chen menekankan pentingnya kerja sama Taiwan-Indonesia dalam menghadapi krisis iklim, termasuk merancang strategi untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem.
Menurut Chen, negaranya siap memberikan dukungan dalam adaptasi iklim, energi terbarukan, dan teknologi rendah karbon yang dapat memperkuat ketahanan iklim Indonesia.
Seruan untuk Dukungan Internasional
Saat ini, Taiwan menghadapi tekanan dari China yang menghalangi partisipasinya di UNFCCC dan mekanisme internasional lainnya.
Namun, negara-negara seperti Uni Eropa telah menyuarakan dukungan terhadap partisipasi negeri di Pulau Formosa itu di organisasi multilateral.
Taiwan menyerukan masyarakat internasional untuk menghapus diskriminasi politik dalam respons global terhadap perubahan iklim.
Dengan kontribusi nyata di bidang teknologi hijau dan komitmen pada emisi net-zero, Taiwan menunjukkan bahwa dunia akan untung. Bila negeri itu ikut tata kelola perubahan iklim global.
“Perubahan iklim adalah masalah universal. Taiwan siap bergandengan tangan dengan dunia, termasuk Indonesia, untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan,” ujar John Chen.