Tips Kelola Modal Bisnis Agar Tak Terlilit Utang Seperti Syakir Daulay

8 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Merintis bisnis memang penuh tantangan, salah satunya adalah mengelola keuangan agar bisnis tidak mengalami pembengkakan anggaran (overbudget) atau terjerat utang besar.

Banyak pelaku usaha tidak menyiapkan keuangan bisnis dengan cermat hingga akhirnya terjebak utang. Salah satunya yang dialami artis Syakir Daulay.

Ia bercerita pernah punya utang Rp5 miliar ketika menjalankan bisnis produksi sebuah film. Ia mengatakan proyek filmnya memang ada saat itu, tetapi butuh waktu cukup lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syakir yang waktu itu berusia 20 tahun bahkan sempat diancam oleh salah satu aktor senior yang akan memviralkan masalah bisnis produksi film tersebut.

Beruntung, saat ini Syakir yang kini berusia 23 tahun telah melunasi utang tersebut.

"Alhamdulillah sudah beres jadi banyak pelajaran juga. Itu kan umur 20, 19 tahun, kalau sekarang lebih prepare," katanya, dikutip dari detikcom.

Agar terhindar dari hal serupa, pebisnis perlu menyiapkan rencana keuangan bisnis.

Berikut beberapa tips membuat perencanaan bisnis agar terhindar dari jebakan utang besar:

1. Tentukan ide yang jelas

Perencana Keuangan dan Founder Rekadana Rina Dewi Lina mengatakan menentukan ide bisnis yang jelas sangat penting bagi keuangan bisnis.

Anda harus menentukan produk atau jasa apa yang akan dijual. Kemudian, kepada siapa produk itu dijual.

"Lalu, riset pasar untuk mengetahui kebutuhan pasar, kompetitor, tren, dan harga," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (18/7).

2. Siapkan modal awal, operasional dan cadangan dana

Rina mengatakan modal yang perlu disiapkan untuk membangun bisnis tergantung skala usaha dan jenis bisnis. Modal bisa dibagi menjadi tiga. Pertama, modal awal yang digunakan untuk perlengkapan, bahan baku, dan sewa tempat.

Kemudian, modal operasional yang digunakan untuk 3 sampai 6 bulan ke depan. Modal ini untuk gaji, listrik, logistik, dan kebutuhan lainnya. Ketiga, modal cadangan dana untuk keadaan darurat atau tidak adanya penjualan.

"Contoh bisnis kecil misalnya warung kopi rumahan bisa mulai dari Rp5-10 juta. Contoh bisnis menengah misalnya usaha laundry kiloan bisa mulai dari Rp15-30 juta," katanya.

3. Utang maksimal 30 persen dari modal

Rina mengatakan jika belum punya pengalaman membangun bisnis, lebih baik gunakan modal sendiri dulu dengan skala kecil. Sedangkan untuk pengembangan usaha, bisa mengambil utang tetapi maksimal 30 persen dari total kebutuhan modal.

Ia menyarankan untuk mengambil utang dari sumber yang paling aman dan murah. Pilihan pertama bisa dari keluarga atau teman.

"Karena tanpa bunga, tapi tetap buat kesepakatan tertulis," katanya.

Kedua, bisa meminjam ke bank yang bunganya kompetitif, terutama kredit usaha mikro atau kecil.

Sementara itu, Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan sebenarnya tidak ada batasan maksimal persentase utang untuk modal bisnis dibandingkan dengan total modal. Karena ada juga bisnis terutama bisnis individu yang permodalannya sepenuhnya ditopang oleh dana pinjaman.

Ia mengatakan Anda perlu memetakan macam-macam sumber permodalan dari yang resikonya paling minim sampai yang paling tinggi. Pertama, modal sendiri yang berasal dari tabungan, menjual aset, investasi, atau menggadaikan barang.

"Lalu, modal pinjaman lunak. Biasanya dari keluarga, saudara, ataupun teman. Lalu modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |