TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Jurnalis Juwita, Janji Prajurit Dihukum

1 day ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 06 Apr 2025 15:45 WIB

TNI AL meminta maaf kepada keluarga jurnalis Juwita yang dibunuh oleh prajuritnya. Proses penyidikan dan rekonstruksi kasus masih berlangsung. Ilustrasi. Jurnalis di Banjarbaru dibunuh anggota TNI AL. iStockphoto/aradaphotography

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyampaikan permohonan maaf terhadap keluarga jurnalis bernama Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang menjadi korban pembunuhan oleh prajurit Kelasi Satu Jumran.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady mengatakan setiap tindakan kriminal anggota akan dihukum seadil-adilnya dan seberat-beratnya.

"Pimpinan TNI AL turut berbela sungkawa dan mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa ini. TNI AL juga menegaskan bahwa setiap tindakan kriminal mutlak yang dilakukan oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya," kata Wira dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan dalam kasus itu, telah digelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka pada Sabtu (5/4).

Wira mengatakan rekonstruksi digelar dengan menghadirkan para saksi dan pelaku.

"Denpom Lanal Banjarmasin telah memeriksa 10 orang saksi dan menghadirkan 1 orang saksi yang mengetahui keberadaan Pelaku di TKP dengan menampilkan 33 reka adegan yang yang terjadi di Jl. Trans Gunung Kupang, Kiram Banjarbaru, Kalsel," katanya.

Hingga kini, kata dia, proses penyidikan kasus itu masih berlangsung untuk nantinya diserahkan ke Oditur Militer.

"Akan memproses pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selanjutnya pelaku dan barang bukti akan diserahkan ke Oditur Militer untuk dilaksanakan persidangan secara terbuka," ujarnya.

Pembunuhan terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu ditemukan meninggal dunia di Jalan Trans Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 15.00 WITA.

Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

Namun warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Di bagian leher korban terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ditemukan di lokasi.

(yoa/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |