PADANG, METRO–Kasat Reskrim Polres Solok Selatan (Solsel), AKP Ulil Ryanto Anshar tewas setelah ditembak oleh Kabag Operasional Polres Solsel, AKP Dadang Iskandar. Tragedi maut itu terjadi di parkiran Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB.
AKP Dadang dua kali menembak AKP Ulil pada bagian kepalanya hingga membuat alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2012 itu, tewas terkapar bersimbah darah. Penembakan itu terjadi diduga adanya ketidaksenangan pelaku terhadap penangkapan yang dilakukan oleh korban.
Pascapenembakan itu, AKP Dadang Iskandar mengemudikan mobil dinasnya menuju Kota Padang lalu menyerahkan diri ke Polda Sumbar dan langsung dilakukan penahanan. Sedangkan jenazah AKP Ulil dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan visum.
Kasus perwira Polisi menembak mati perwira Polisi itupun tidak hanya membuat heboh masyarakat Sumbar, melainkan sudah menarik perhatian masyarakat Indonesia. Bahkan, Komisi III DPR RI dan Kapolri sudah mengeluarkan statemen terkait kasus penembakan itu.
Suasana haru tampak di RS Bhayangkara. saat jenazah AKP Ulil keluar dari ruang mayat. Terlihat beberapa keluarga AKP Ulil sempat membuka peti jenazah di depan IGD rumah sakit itu sembari memanjatkan doa-doa. Ratusan Polisi pun memadati rumah sakit tersebut.
Bahkan, akses jalan di depan rumah sakit ditutup dan kendaraan dialihkan melwati jalan alternatif. Sekitar pukul 13.15 WIB, dilaksanakan upacara pelepasan jenazah AKP Ulil yang dipimpin langsung Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.
Setelah itu, jenazah AKP Ulil kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan diberangkatkan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk diterbangkan ke kota kelahirannya di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya perwira berprestasi. Selanjutnya, jenazah AKP Ulil diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar sesuai dengan permintaan ibunya.
“AKP Ulil merupakan anak yatim sejak kecil. Ia salah satu anggota yang berprestasi karena secara tegas menindak tambang ilegal. AKP Ulil sudah kami berikan penghargaan dan apresiasi. Sebanyak dua kali bertemu saya, dua hari lalu bertemu saya lagi. Saya berikan apresiasi atas penindakan tambang galian C ini,” kata Irjen Pol Suharyono.
Menurut Irjen Pol Suharyono, diduga penembakan ini terjadi lantaran AKP Dadang tidak senang dengan senang penangkapan pelaku tambang ilegal yang dilakukan AKP Ulil. Namun tentunya akan dilakukan pendalaman terlebih dahulu dan dirinya tidak mau menyimpulkan terlalu dini.
“Sampai saat ini masih kami dalami apa yang menjadi motifnya, kami belum bisa menyampaikan secara utuh. Kami kumpulkan keterangan saksi-saksi. Secara umum kami meluruskan peristiwa terjadi saat reserse kriminal Polres Solok Selatan melakukan penindakan tambang yang ilegal, galian C,” tegas Irjen Pol Suharyono.
Suharyono menjelaskan, jajaran Reskrim Polres Solok Selatan sudah beberapa kali melakukan penindakan terhadap tambang tanpa izin. Diduga saat penindakan muncul pro dan kontra. Tanpa diduga sebelumnya, seorang perwira yang juga dianggap salah satu tersangka pada posisi kontra saat penegakkan hukum.
“Ini suatu yang kami tidak duga. Aksi penembakan ini perbuatan yang sangat tidak terpuji, sangat tercela yang dilakukan oknum. Penembakan yang dilakukan dari jarak dekat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkap Irjen Pol Suharyono.
Irjen Pol Suharyono menuturkan, awal kejadian ketika itu AKP Ulil berada di ruangan identifikasi Satreskrim Polres Solok Selatan. Ketika akan mengambil Handphone, korban diikuti oleh AKP Dadang lalu ditembak dengan dua kali tembakan.
“Senjata api yang digunakan AKP Dadang adalah senjata dinas. Total magazine berjumlah 15 peluru dan sudah digunakan 9. Dua ditembak kepada korban, dan tujuh lagi masih kami dalami ditembaknya ke mana,” ucapnya.
Selain itu, kata Irjen Pol Suharyono, pelaku AKP Dadang usai melakukan penembakan, langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar. Pelaku kemudian dilakukan pemeriksaan intensif oleh Bidang Propam Polda Sumbar dan Ditreskrimum Polda Sumbar.
“Pelaku akan saya tindak tegas. Dalam satu minggu diupayakan sudah ada proses Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Selama 7 hari ke depan saya sudah ada laporkan ke pemimpin Polri, harus ada tindakan tegas. Pemecatan secepatanya,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya masih mendalami dengan melakukan pemeriksaan lima orang saksi. Pelakunya tunggal, dari hasil visum diketahui korban ditembak sebanyak dua kali di bagian kepala. Untuk barang bukti yang telah diamankan berupa mobil, senjata api jenis senjata api dinas, magazine berisi 15, sudah digunakan 9.
“Barang bukti dan saksi sudah kami kumpulkan. Sampai saat ini masih kami dalami apa yang menjadi motifnya, kami belum bisa menyampaikan secara utuh. Kami kumpulkan keterangan saksi-saksi,” tututrnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian penembakan itu berawal ketika AKP Ulil beserta anggota Sat Reskrim melakukan penangkapan terhadap pelaku tambang galian di Kabupaten Solok Selatan. Saat menuju Polres, AKP Ulil mendapat telepon dari AKP Dadang terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan.
Sesampainya pelaku tambang galian C yang diamankan di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan, dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku. AKP Dadang mendatangi Sat Reskrim dan menemui AKP Ulil di parkiran dekat ruang Identifikasi Satreskrim.
Saat AKP Ulil kembali ke mobil untuk mengambil Handphone yang tertinggal terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, AKP Ulil sudah terkena tembakan. Personel melihat mobil yang dikendarai Dadang meninggalkan TKP menggunakan mobil dinas Isuzu Dmax.
AKP Ulil terkena dua tembakan di bagian kepala (pelipis sebelah kanan dan pipi kanan). Sedangkan AKP Dadang melakukan tembakan diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS : 260139. Akibat kejadian tersebut AKP Ulil langsung di bawa ke puskesmas Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
Dari keterangan Dokter Puskesmas, Ulil mengalami luka tembak di bagian pelipis Kanan tembus ke belakang kepala yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Pelaku Dipastikan Kondisi Sehat
Kabid humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, shubungan dengan beredarnya informasi tidak akurat mengenai kondisi tersangka penembakan, pihaknya mengklarifikasi bahwa pelaku saat ini berada dalam kondisi sehat.
“Tersangka penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang bernama AKP Dadang Iskandar dalam keadaan sehat. Saat ini tersangka dalam kondisi sehat dan baik-baik saja, karena saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Ditreskrimum Polda Sumbar,” kata Kombes Pol Dwi.
Menurut Kombes Pol Dwi, tersangka saat ini dalam pengawasan penuh dari Ditreskrimum Polda Sumbar dan menjalani proses hukum sesuai prosedur yang berlaku. Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi yang dapat dipercaya.
“Mari bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Kami akan terus memberikan pembaruan resmi seiring dengan perkembangan kasus ini,” pungkasnya. (rgr)